Mohon tunggu...
Rita Wati
Rita Wati Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemelajar

Berawal dari otodidak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tutorial Youtube, Literasi Blog dan Kolaborasi Lintas Mapel Praktik Baik Mewujudkan Merdeka Belajar

24 Mei 2023   14:11 Diperbarui: 24 Mei 2023   14:22 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu sore suasana langit di Loloan Timur mendung. Kala itu saya sedang beristirahat, karena baru pulang beraktivitas dari sekolah. Memiliki pasangan yang berlatar pendidikan komputer membuat suami memutuskan berprofesi wiraswasta penjualan sparepart laptop dan service computer. Akan tetapi yang berkunjung ke toko kami bukan hanya customer yang ingin service computer atau membeli sparepart laptop saja, tidak jarang orang bertanya,"Apakah disini menerima kursus komputer atau menerima siswa magang?"

Jika ada yang bertanya tentang kursus komputer maka suami akan mengarahkan kepada saya. Tidak tega rasanya menolak orang yang ingin belajar, walaupun aktivitas saya sebagai guru yang nyambi operator sekolah, menulis dan aktif dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan membuat saya merasa memiliki waktu yang sangat singkat.

"Bagaimana Dek, mau belajar komputer?" tanyaku

"Iya Bu, saya mau belajar komputer Excel" jawabnya

"Masih sekolah?"

"Saya kelas 12 Bu, sekarang sudah tidak sekolah tinggal menunggu ijazah"

"Gak lanjut kuliah?"

"Mau lanjut tapi saya mau daftar di Universitas Terbuka (UT), agar bisa menyambi kerja. Sekarang saya sedang melamar pekerjaan, dua hari lagi mau di interview dan salah satu tesnya praktik komputer Bu!"

"Owh gitu, di sekolah pernah belajar materi apa aja?"

"Saya dulu belajarnya online, karena masih pandemi, tapi  banyak yang belum ngerti ketika masuk kelas 12 saya sudah tidak dapat mata pelajaran TIK karena lintas minat saya memilih Bahasa Inggris."

Mendengar itu, saya sebagai pendidik merasa iba, karena ada siswa yang ingin belajar untuk masa depannya

"Kalau mau belajar, ibu bisanya jam 4 sore karena ibu mengajar sampai jam 3"

"Ibu guru?"

"Iya, ibu guru SMP. Kapan mau belajarnya?"

"Kalau bisa besok Bu ya karena buat persiapan tes, karena saya belum bisa sama sekali" terlihat raut muka yang penuh harap.

"Baik kalau gitu besok ya kita mulai!"

Siswa yang belajar privat (Dokpri)
Siswa yang belajar privat (Dokpri)

Perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama. -Nadiem Anwar Makarim-

                                                                                                                                     ***

Selesai pembicaraan itu saya tertegun, dampak pandemi sangat luar biasa dalam dunia pendidikan anak SMA pun tidak mampu menggunakan aplikasi kantoran akibat dari pembelajaran online. Saya jadi bersyukur mengingat tiga tahun silam masa-masa pandemi ketika semua harus belajar dari rumah. 

Saya yang mengajar kelas 7 dan belum mengetahui kemampuan anak didik, belum pernah bertatap muka bahkan ketika perkenalan diri di WA masih banyak yang menggunakan satu telepon seluler untuk berbarengan dengan orang tua dan saudaranya. Sering tidak memiliki paket dan susah sinyal. Sehingga membuat saya berpikir apa yang harus saya lakukan sehingga terpikirkan untuk membuat materi kemudian saya posting ke blog dan membuat tutorial ke youtube.

Bahkan untuk membuat tutorial di youtube saya upayakan untuk membuat konten dalam dua versi yaitu versi komputer dan versi telepon seluler. Sebagai contoh ketika saya membuat materi membuat tabel di Ms. Word saya buat tutorial yang menggunakan personal computer dan yang menggunakan handphone. 

Memang pada saat itu ketika saya mengirim materi ke siswa masih banyak yang kebingungan akan tetapi ketika ada kesempatan belajar tatap muka terbatas, saya mengupayakan mengajar bagaimana mereka bisa belajar mandiri melalui blog dan youtube sehingga ketika pemerintah kembali mengeluarkan surat keputusan pembelajaran dari rumah, setidaknya siswa sudah mengerti bagaimana belajar mandiri melalui berbagai sumber dan media terutama materi yang saya share melalui blog dan youtube.

    Materi tutorial membuat tabel di Ms.Word dengan menggunakan PC

  Materi tutorial membuat tabel di Ms.Word dengan menggunakan HP

Hasilnya terlihat sekarang, siswa yang sedang duduk dibangku kelas 9 tahun pelajaran 2022-2023, yang dua tahun lalu saya ajarkan di kelas 7 dengan memberikan materi di blog dan youtube menjadi terbiasa belajar dari berbagai sumber yang membuat mereka jauh lebih maju walaupun pernah mengalami belajar pada masa pandemi. Bahkan mereka jauh mengeksplore materi dari apa yang saya ajarkan. Penggunaan sumber online terutama materi yang saya share melalui blog dan youtube masih saya gunakan dan saya share  https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/karya-saya/bahan_ajar pada platform Merdeka Mengajar sebagai bukti karya bahan ajar praktik Merdeka Belajar yang saya terapkan kepada siswa.

Saat ini, walaupun sudah mengajar tatap muka, metode ini tetap saya gunakan dengan tujuan agar siswa dapat mengeksplorasi lebih jauh materi dan yang tidak kalah penting siswa bisa belajar atau mengulang kembali materi dari mana saja dan kapan saja. Poin terpenting dalam mengarahkan siswa dengan media youtube dan blog, guru harus lebih rajin dan kreatif dalam membuat konten materi karena dengan begitu siswa akan mendapatkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran dari Kurikulum Merdeka.

Merdeka Mengajar memberi ruang kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif

Apa itu Merdeka Belajar?

Merdeka Belajar merupakan program kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim. Esensi Kemerdekaan Berpikir dalam Merdeka Belajar harus didahului oleh para guru sebelum mengajar kepada siswa-siswi. Cikal bakal terciptanya kebijakan Merdeka Belajar karena alasan hasil dari PISA tahun 2019 menunjukkan penilaian pada siswa Indonesia untuk bidang literasi dan numerasi berada peringkat 74 dari 79 negara. Hal ini diperkuat dengan paparan oleh anggota komisi 1 DPR RI, Boby Adhityo RIzaldi menyebutkan indeks literasi digital belum mencapai skor (4 )dan baru sedikit di atas sedang (3) dalam webinar "Melek Digital Ala Millennial.

Mengapa Harus Merdeka Belajar?

Merdeka Belajar mendukung inovasi dan kreativitas dalam dunia pendidikan. Guru yang merdeka dalam mengajar akan lebih tahu apa yang murid butuhkan. Indonesia yang kaya suku, budaya, adat-istiadat , tata krama dalam suatu wilayah jika Merdeka Belajar diterapkan pasti akan jauh lebih mudah diterima dibandingkan jika materi atau metode mengajar diseragamkan. Guru yang merdeka harus mampu mengidentifikasi bakat setiap siswa agar lebih mudah memberikan pengarahan dan mengembangkan potensi siswa sesuai bakat dan minat.

Merdeka belajar yang diusung Kemendikbudristek memiliki tujuan untuk Pendidikan Berkualitas Bagi Seluruh Rakyat Indonesia melalui transformasi 4 hal yaitu Infrastruktur dan Teknologi, Kebijakan, Prosedur dan Pendanaan, Kepemimpinan Masyarakat dan Budaya serta Kurikulum, Pedagogi dan Asesmen yang dimulai pada tahun 2020. 

Sebagai seorang guru, saya sangat mendukung program Merdeka Belajar ini. Terdapat perbedaan yang sangat jauh ketika saya mengajar dengan metode yang sama, tugas yang sama untuk semua siswa. Hasilnya masih belum sesuai harapan masih banyak siswa terkadang tidak memenuhi standar minimal pemahaman atau kemampuan terhadap materi yang telah dijelaskan. Akan tetapi ketika saya mencoba mengeksplorasi dari program Merdeka Belajar dengan memberikan materi kepada siswa dengan media yang disesuaikan dengan gaya belajar mereka maka hasilnya sesuai harapan, mereka sangat enjoy dan happy dalam kegiatan belajar mengajar.

Praktik baik yang saya lakukan selain materi pembelajaran saya share melalui blog dan youtube yaitu memberikan tugas kepada siswa yang disesuaikan dengan kemampuan dan kesenangan mereka masing-masing sebagai contoh pada Mata Pelajaran Informatika dengan menggunakan konsep Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar saya memberikan tugas kepada siswa untuk menjelaskan salah satu materi mengenai Perangkat Keras Komputer.

Tugas dapat dibuat berdasarkan minat dan kemampuan siswa dan dapat dikumpul dalam bentuk poster, video singkat ataupun dalam bentuk powerpoint. Hasilnya siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan pilihannya dan mereka terlihat bahagia dalam mengerjakan tugas karena dapat mengerjakan dengan caranya sendiri.

Dokpri
Dokpri

Praktik baik lainnya untuk mewujudkan Merdeka Belajar saya melakukan kolaborasi kepada rekan guru lintas mata pelajaran. Di sekolah kami SMP Negeri 2 Mendoyo untuk mewujudkan Merdeka Belajar selain memberikan workshop pembuatan blog maupun pemanfaatan Platform Merdeka Belajar kepada guru yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media  dalam Merdeka Belajar. 

Salah satu kolaborasi yang kami lakukan yaitu ketika guru bahasa memberi tugas membuat cerpen, puisi atau opini kepada siswa, saya selaku guru informatika mengarahkan siswa untuk membuat tugas yang diberikan diketik dengan menggunakan aplikasi word kemudian di-upload ke dalam blog sekolah atau blog guru. Hal ini bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa agar tulisan mereka dapat dibaca oleh siswa lainnya dan memacu semangat untuk giat berliterasi.

Transformasi Merdeka belajar dari  Kemendikbudristek  pada awal tahun 2023 meluncurkan episode 23 dengan tema Buku Bacaan Bermutu Untuk Literasi Indonesia.  Dalam mendukung transformasi berliterasi Semarak Merdeka Belajar bagi siswa di SMP Negeri 2 Mendoyo,  Kepala Sekolah menggiatkan program literasi 15 menit membaca setiap hari. 

Guru Bahasa mengemas agenda rutin literasi dengan menunjuk siswa perwakilan untuk membacakan cerita, kisah inspiratif maupun berita di lapangan sekolah setiap hari Senin sampai Kamis dari pukul 07.00 - 07.15 WITA yang telah berjalan setahun.  Program lainnya yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka dan peningkatan kemampuan literasi siswa, Kepala Sekolah juga mengarahkan kepada masing-masing wali untuk membuat pojok baca di kelas. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menikmati bacaan di kelasnya masing-masing dengan koleksi buku yang tersedia. 

Dok Sekolah
Dok Sekolah

Untuk mendukung Merdeka Belajar pada bidang literasi, hobi yang saya miliki yaitu menulis dan telah menerbitkan 4 buku solo, 11 buku antologi dan 1 buku duet ikut berpartisipasi menyumbangkan buku ke pojok baca masing-masing kelas serta  mengajak  rekan pegiat literasi untuk berpartisipasi menyumbangkan buku  bacaan untuk mengisi rak pojok baca siswa agar koleksi buku siswa semakin banyak dan semangat literasi siswa meningkat. 

Itulah praktik baik yang kami lakukan dalam mewujudkan Semarak Merdeka Belajar. Semoga praktik baik ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan demi menyemarakan Merdeka Belajar yang dapat meningkatkan kualitas belajar siswa demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Referensi

Pengalaman Pribadi

https://id.wikipedia.org/wiki/Merdeka_Belajar

https://guru.kemdikbud.go.id/

https://www.youtube.com/watch?v=vV9OEnzOc74&t=22s

https://www.youtube.com/@ritapinang10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun