Tujuannya jelas untuk lebih menghargai momen berharga dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan, seperti saat liburan, melakukan hobi, serta berkumpul bersama teman atau keluarga. Sebab pengalaman cenderung memberikan kebahagiaan yang lebih lama dibandingkan dengan sebuah barang.
Media sosial sering kali membuat kita terpapar gaya hidup konsumtif. Padahal jika kita bisa menghargai setiap momen dalam hidup, maka kualitas hidup kita justru akan lebih baik
Pelajaran yang menarik lainnya dari YONO, adalah investasi pada kualitas, bukan kuantitas. Sama seperti kita berinvestasi pada satu barang yang fungsional dan bernilai manfaat dalam jangka panjang. Mungkin harganya sedikit lebih mahal tapi bisa menghemat dalam jangka panjang.
Bahkan secara tidak langsung kita berkontribusi pada ekonomi sirkuler, bentuk pelestarian lingkungan, karena sudah berperan dalam mengurangi produksi sampah dari barang-barang yang tidak terpakai.
Gaya hidup hemat juga berkontribusi untuk. Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita menggunakan barang-barang reusable, seperti tas belanja kain, tumbler, sedotan stainless steel, serta alat makan dan tempat bekal reusable, kita bahkan turut andil dalam mengurangi jejak karbon dan melindungi lingkungan dari produksi limbah.
Gaya hidup minimalis juga bisa berkontribusi mengurangi stres. Gaya hidup yang baik bukan sekedar mengandalkan estetika, tetapi juga fungsional. Bukan cuma menampilkan sisi keindahannya, tetapi harus memiliki tujuan dan manfaat yang jelas.
Dalam konsep YONO, barang-barang yang sudah tidak diperlukan akan disingkirkan untuk membuang energi negatif. Bukankah ini sebuah solusi menarik mengatasi problem banyak orang seperti yang terkena HD?.
Orang yang menerapkan gaya hidup ala YONO bahkan bisa memanfaatkan fitur smartphone dengan cara menggunakan aplikasi untuk mengelola keuangan, jadwal, dan tugas, rutinitas jadi lebih praktis dalam satu genggaman.
Gaya hidup YONO yang minimalis sangat berpotensi bisa mendukung kita menciptakan kondisi mental yang positif dan ruang hidup lebih tenang, teratur, dan nyaman, serta dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Perbedaan yang mendasar antara Frugal living dan YONO, Frugal living lebih berfokus pada pengelolaan keuangan dengan cara yang hemat, namun tetap bisa memiliki barang atau pengalaman yang diperlukan dengan harga yang lebih rendah. Sedangkan YONO adalah filosofi yang lebih mengarah pada kehidupan minimalis, di mana seseorang berusaha untuk hanya memiliki barang atau pengalaman yang benar-benar penting dan memberikan dampak besar dalam hidup mereka.
Mungkin yang kita butuh kan adalah konsisten dan terus berusaha dalam hal kesederhanaan. Pada dasarnya prinsip YONO bukan berarti membatasi diri, tetapi mengajarkan kita agar lebih bijak dalam memilih. Sehingga kita dapat mencapai kebebasan finansial, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI