Mohon tunggu...
Roro Asyu
Roro Asyu Mohon Tunggu... Freelancer - #IndonesiaLebihLemu

suka makan, suka nulis, suka baca, tidak suka sandal basah www.rinatrilestari.wordpress.com www.wongedansby.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kapan Rabi

24 Oktober 2020   19:30 Diperbarui: 24 Oktober 2020   19:34 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iku Wiji?"

"Ho oh."

"Meteng?"

"Gak, rung rabi."

"Meteng kan gak nunggu rabi. Awake koyok wong meteng."

"Mosok tho? Tapi yo ancen selot gedhi sih."

Masio wis rodo adoh, Wiji sing sempat ndelok tanggane loro iku ora penak. Dheweke kroso lek lagi dirasani, ning arek wedok iku bablas mlaku. Ora suwi, arek wedok iku tekan sekolahane. Nang sekolahan, njobo gerbang wis akeh koncone.

"Wouh, tambah seger arek iki."

"Ho oh, meteng," saure Wiji.

"Temenan ta?"

"Ngawur ae, gurung rabi kok."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun