Mohon tunggu...
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Your great hope needs great price 🌏 Menyediakan konten yang hanya dapat dipahami mata hati, bukan mata fisik 🌏 Milenial kelahiran '94 🌏 Menaruh kecintaannya pada sastra puisi, filsafat dan teologi 🌏 Alumni Daci dan Sachi (4 tahun SMA di Cimahi, mengulang kelas 12, karena sakit non-medis) 🌏 Pernah ikut beladiri Karate dan Wushu, dan senang berenang (belum ikut latihannya lagi) 🌏 Pernah kuliah D3 Akuntansi di A2B Akademi Akuntansi Bandung (walau sudah lupa), Pernah kuliah S1 Administrasi Negara STIA Cimahi (tinggal diperdalam lagi), Pernah jadi Pelatih Olahraga Senam Pernafasan berbasis Zikir Allah (MAHATMA) namun sekarang dilatih oleh keluarga sahaja jadi anggota biasa 🌏 Juga menulis di Blog Jurnalisme Publik Lainnya, bisa disearch di mesin pencari dengan kata kunci nama lengkap saya 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Yang Didapat dari Turun Gunung

3 Agustus 2025   08:45 Diperbarui: 3 Agustus 2025   12:56 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan-jalan turun gunung minggu pagi sama eneng dan mamah (Sumber: Dokpri Eneng/Adik kandung perempuan)

Puisi 1

//1//

Siapa yang menghormati dan mengetahui
Kedudukan seorang berilmu (diilhami kebenaran)
Niscaya mereka kelak dihormati ilmunya
Karena secara tak langsung namun nyata
Mereka telah menghormati pemilik sumber ilmu
Yakni Allah SWT yang Maha Bijaksana

Fungsi adab adalah memberikan kenyamanan
Juga menghadirkan rasa aman dan tentram
Dengan adab kita terhindar dari kemarahan
Dengan adab kita dapat diterima siapa saja
Namun hati-hati kalau sampai merendahkan ilmu
Karena penderitaan bisa terjadi sebab menolak kebenaran
Bukankah firman Allah jelas meninggikan mereka yang berilmu? 

//2//

Sabar adalah kunci keselamatan
Untuk menghadapi orang berilmu yang galak

//3//

Belajar ilmu itu mudah dengan akal yang jernih
Dan dengan hati yang terbebas dari penyakit hati
Kalau masih salah tafsir, salah persepsi soal ilmu
Pakai cermin, apakah ada penyakit akal dan hati dalam diri?

//4//

Percaya diri dan punya keinginan luhur yang kuat
Adalah modal besar untuk mampu menyerap ilmu tertentu

Yang amat ia minati dan sanggupi

//5//

Kalau sudah merasa berilmu dan merasa benar
Hati-hati kalau berhadapan dengan yang lebih berilmu
Kalau tidak tahu adab dengan orang yang lebih tinggi ilmunya
Penderitaan bisa terjadi sebab ia sedang berhadapan dengan
Otoritas tak kasat mata yang ingin mereka belajar dari kesalahan

Penderitaan instan yang terjadi sebab sudah menghardik
Bahkan mencerca, walaupun hanya sebatas bisikan hati
Itu tanda Allah masih sayang kepada dirimu
Sebab Allah ingin engkau belajar untuk menghargai penyampai ilmu

Namun bila engkau merendahkan apalagi menistakan orang berilmu
Allah masih menunda penderitaan yang seharusnya dirasakan dirinya
Itu tanda otoritas tak kasat mata, ingin anda sadar saat terjadi kejutan besar
Akan ledakan balasan yang dahsyat sehingga kemalangan ngeri terjadi padanya

Tetapi barang siapa yang menginsyafi penderitaan dirinya
Disebabkan oleh perbuatan dirinya sendiri
Maka berharaplah rahmat Allah SWT
Niscaya pertolongan Allah nyata dan ampunan terjaga untuknya

//6//

Rahasia agar ilmu yang kita sampaikan
Menjadi abadi melintasi zaman
Adalah dengan konsisten berpuasa
Dengan niat demi keselamatan umat manusia
Dan memperoleh rida Allah SWT

Puisi 2

Ibarat mendaki gunung yang menanjak
Maka kita perlu kekuatan untuk melaluinya

Ibarat turun gunung yang begitu ringan
Maka hati-hati saat berjalan agar tidak celaka

Sama seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur'an
Sesungguhnya sesudah kesulitan adalah kemudahan
Jika engkau telah selesai dengan satu urusan
Maka lanjutkan urusan selanjutnya penuh kesungguhan

Dan berharaplah hanya pada Allah senantiasa
Agar memperoleh kekuatan saat berada dalam kesulitan
Dan diberikan kewaspadaan saat diberikan kemudahan
Menjadi jalan selamat dan bahagia sampai kepada tujuan

Cimahi, 3 Agustus 2025.

Deskripsi: Katanya tirakat Puasa Nabi Dzulkifli supaya jadi raja sastra dan filsafat, tapi tembem gitu ya? Emang bener puasa? (Sumber: Dokpri Eneng)
Deskripsi: Katanya tirakat Puasa Nabi Dzulkifli supaya jadi raja sastra dan filsafat, tapi tembem gitu ya? Emang bener puasa? (Sumber: Dokpri Eneng)

Catatan: Siapa yang tepat dan benar dalam memaknai dan menafsirkan puisi ini juga puisi yang saya terbitkan sebelum-sebelumnya, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Saya berdoa untuk kebaikan anda dunia maupun akhirat. Amin Yaa Rabb.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun