Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, itu berarti makan malam akan dilaksanakan, para maid tengah sibuk menyiapkan alat makan dan sebagian berkutat di dapur menyiapkan makan malam, Gracia dan David belum turun dari ruangan masing-masing, mungkin mereka sedang bersiap-siap untuk turun kebawah mengingat beberapa jam yang lalu mereka berubah menjadi wolf yang gagah.
David Midleton, ya, dia adalah Alpha terkuat di negeri Wolverine, yang paling berpengaruh, bijaksana, dan hartanya melimpah ruah. Tak ada peperangan yang tidak dapat ia menangkan. Ia memiliki seorang putri cantik dengan wajah kalem yang menenangkan hati. Tak lain dan tak bukan adalah Gracia Saphere Midleton. Gracia biasa di panggil Grace oleh ayahnya, David sangat menyayangi anaknya, karena itulah salah satu peninggalan dari mendiang istrinya, salah satu Luna tercantik sekaligus terkuat dalam sejarah di negeri Wolverine dulu yang bernama Patricia Bernadette. Walaupun istrinya mati dengan cara mengenaskan, David tetap memimpin pack-nya seakan itu tak berpengaruh padanya, padahal hatinya sangat hancur kala itu, tapi sebagai seorang Alpha ia harus tetap profesional dalam tugas yang diembannya. Bisa dikatakan Gracia adalah copy paste dari ibunya, kecantikannya, kecerdasannya, bahkan aura kepemimpinan yang dimiliki ibunya menurun sempurna di dalam dirinya, hanya saja yang membedakan dari kedua ibu dan anak itu adalah pembawaan mereka. Jika Gracia cenderung sebagai pribadi yang lumayan ceria, berbanding terbalik dengan ibunya yang pendiam dan irit kata kata.
At Dinner......
Terdengar suara alat makan beradu tanda makan malam telah dimulai, tak ada suara manusia yang terdengar sampah ayah membuka suara memulai percakapan
"Jadi, kapan ayah akan mencarikan mu mate?" Ujarnya melirik kearah ku dengan tangan yang masih menggerakkan sendok dan garpu
Aku hanya melirik ayah sekilas dan kembali menyuapkan makanan ke mulutku
"Baiklah, ayah anggap itu sebagai jawaban. Besok akan ayah Carikan" ujar ayah kembali sambil terkekeh
Aku hanya memutar bola mata dan menghela nafas jengah lalu menjawab "Ayah, jika waktunya sudah tiba, maka yang disebut Mate itu akan datang sendiri kepadaku, percayalah. Siapa yang akan menolak anak cantikmu ini" Diakhir kata aku tertawa kecil lalu melanjutkan makanku
"Kau sudah berumur 20 tahun sayang, ayah hanya ingin melihat kau bahagia dengan pasanganmu sendiri" Jawabnya
"Bahkan banyak yang belum dapat pasangan di umur 25 yah" Jawabku datar
"Ayah tidak mau tahu Grace, secepatnya kau harus menemukan Mate-mu, jika tidak ayah sendiri yang akan Carikan Mate untukmu. Ayah beri waktu hingga bulan purnama" titah ayah yang terdengar serius