"Punya kakak atau adik nggak?"
"Mmm... Enggak. Yesus itu anak tunggal kayak Beatrix."
"Beatrix bukan anak tunggal, Om... Tapi, belum punya adik aja," sanggah Beatrix tidak terima.
"Haha... Iya. Iya..." Dia tertawa senang Godaannya pada si kecil berhasil. "Kalau gitu Beatrix minta adik ke Yesus ya..."
"Iya, Om... Tiap Beatrix berdoa, doanya biar Beatrix cepet punya adik. Om juga bantuin doa ya. Biar Yesus makin dengar doa Beatrix."
Kalimat terakhir Beatrix membuatnya tercekat.
Ia perhatikan lekat-lekat anak kecil yang baru masuk sekolah SD itu.
Dia tahu, tentang usaha kakaknya untuk memiliki anak lagi, menemani Beatrix. Selain usaha duniawi, orang tua Beatrix juga tahu bahwa mereka harus usaha lainnya agar bisa mewujudkan hal itu. Usaha yang barusan Beatrix minta.
Selama ini kalau ia membantu banyak orang, ia sebut dengan pergerakan. Selama ini juga ia hanya tahu bahwa dengan bergerak kemana-mana adalah caranya untuk mencapai tujuan membantu itu.
Lalu, pernahkah ia sempat sedikit saja bergerak menuju pada Dia yang sebenarnya sumber dari segala hal di dunia ini?
Dia terdiam. Tak bisa bicara.