surat dari perempuan bernama: Akira. telah sampai kepada kekasihnya
isi surat itu telah ditulis ribuan tahun lalu
kertasnya terbuat dari pecahan cawan,
yang perciknya gemintang di-mayapada
lelaki pujaan senjanya menanti diMasa-depan,
ribuan kembang sekar sudah tertanam
dalam tanah merah atman
selepas terbenam pelupuk mata swastamita
lantunan pucuk-pucuk sari tantra dibaitkannya
penantian hampir resahkan sehujung bumi
serigala hitam temani dibalik runtuhnya pecahan kerlip permata sabit
melengking asa getirnya kesunyian
hingga suatu ketika Akira pujaan jiwa
masih terdayung-dayung bersama perahu jingga
duduk, terkadang berdiri sambil bersandar
pada tiang kayu baruna
kaca samudera dibuatnya sebagai cermin
"apa aku masih terlihat muda dan cantik"
tanyanya kepada ikan kecil
yang berenang sedekat lambung kapalnya
kemudian sewindu prau nuh berlabuh
daratan asia tersisa sejengkal ranah
piramida menjaga utuh lingkaran jarum jam
meski angka-angka kembali pada masa
pohon aru melambai pinggiran tepi pantai yang hampa
kekasih pujangganya bertapa di lereng muria
diSeberang bahtera nuh berjubah laut hitam
epos pun menyangkal asmaradana
getarlah murka sajak mantra pujangga
lahirlah sang patriot dari tubuh revolusi
tubuhnya budaya yang diasingkan oleh darah salib gautama
dunia banyak berubah kini: Akira.
semenjak larikku terbuang seruang multiverse
jemari masih tergenggam Manis
aku kehidupan yang setiap puisi akan terus mendamba
dan; kau ialah jarak setiap langkah dejavu ingin mengembarakan ingatan
cukup, perjinahan kita tersaksikan alam raya
airmani esok yang terbuang akan menjadi daksa ratu selatan
pertapaan wisnu dalam tubuh sang senopati
kapalmu hampir tiba akira
selalulah ingat tentang hati yang terkhianati
di-bumi mataram berangka (001)
" bagaimu Wanita"
April 2024