Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat-Surat dari Desa (1)

19 Maret 2024   10:41 Diperbarui: 19 Maret 2024   11:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencintaimu

Mencintaimu

Adalah liku menyusur kali di pegunungan

Kian lama kian sempit dan sunyi

Tapi tak pernah kulepas harapan


Suatu ketika pasti menemu

Bening mata air sumber kehidupan

Seperti cintamu

Selalu jadi mata air kehidupanku


Mencintamu

Ibarat mengikut gerak bintang di gelap malam

Kian hari kian jauh dan tak berujung

Tapi itu tak pernah kusesali


Sebab bersamamu adalah waktu terbaik

Dari umur manusia yang teramat pendek

Cinta kita

Mengalahkan hidup yang sia-sia


San, sahabatku

Ini suratku yang pertama, setelah bertahun-tahun tak bersua. Ingin aku bertemu lagi, duduk bersama, berbincang apa saja. Sambil menikmati silir angin lereng gunung Gede. Di desa Sarongge, tempatmu bertani.

Tentu saja, sembari menyeruput kopi. Kesukaan kita.

Kupetik sebait puisi, yang tertulis dalam novelmu. Hal 314 novel Sarongge. Telah berulang kali kubaca dan kubaca. Alangkah indahnya.

Telah sering aku coba. Ungkapkan rasa, tuang pikiran, lewat untaian kata, dan anyaman kalimat indah. Namun setelah kubaca, selalu hadirkan rasa kecewa. Aku gagal mencipta puisi.

Hingga detik ini. Belum jua aku temukan. Di mana rahasianya.

Pare, 19 Maret 2024


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun