Mohon tunggu...
Refer Iqbal Tawakkal
Refer Iqbal Tawakkal Mohon Tunggu... Lainnya - Artikel Ilmiah

Mahasiswa Biologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Studi Pengembangan Potensi Ekowisata pada Kawasan Konservasi Pesisir Gunung Anyar, Surabaya

31 Mei 2020   21:41 Diperbarui: 31 Mei 2020   21:45 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

4.1 Analisis Karakteristik Kawasan Konservasi Gunung Anyar

            Berdasarkan analisis yang dilakukan, objek wisata anyar mangrove memiliki kondisi alam yang tenang dan alami, udara yang sejuk, pemandangannya yang indah, dan terdapat berbagai jenis satwa yang masih langka. Wisata Anyar Mangrove (WAM) terletak di Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya. Wisata anyar mangrove memiliki kodisi topografi yang datar sehingga memberi kesan pada objek wisata terasa nyaman. Selain itu, Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) memiliki kondisi klimatologi yang mencirikan panasnya suhu udara mengakibatkan objek wisata anyar mangrove (WAM) asyik untuk di kunjungi. Karena pada Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) identik dengan ekosistem mangrove yang begitu banyak sehingga membuat suasana menjadi lebih sejuk walaupun panasnya terik matahari. Pola tata guna lahan yang ada di Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) Kelurahan Gunung Anyar Tambak antara lain sebagai tambak ikan, kawasan konservasi hutan mangrove dan kawasan permukiman. Adapun lahan yang di pergunakan sebagai kawasan non-pertanian sebesar 19.20 Ha, pertanian non-sawah sebesar 422.77 Ha. Kawasan nonpertanian yang maksud berupa perumahan/permukiman, fasilitas publik, perdagangan dan jasa, sedangkan pertanian non-sawah berupa tambak dan kawasan konservasi hutan mangrove. Akan tetapi kondisi dan keberadaan hutan mangrove semakin berkurang, karena diakibatkan oleh adanya pemanfaatan tambak ikan yang semakin meluas. Atraksi yang ada di Objek Wisata Anyar Mangrove (WAM) Kelurahan Gunung Anyar Tambak berupa atraksi yang masih alami, karena memiliki pemandangan lautan yang indah, dengan suasana yang tenang dan alami (Umasugi dan Suning, 2013).

4.2 Analisis Keanekaragaman Mangrove pada Kawasan Konservasi Gunung Anyar

            Pertambahan penduduk yang demikian cepat dan luas kawasan yang terbangun terutama di kawasan Pantai Timur Surabaya mengakibatkan adanya perubahan tata guna lahan dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan. Hutan mangrove di kawasan Pantai Timur Surabaya dengan cepat menjadi semakin menipis dan berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan kawasan tersebut.


Ketebalan hutan mangrove sekarang yang hanya mencapai 10 meter menunjukkan bahwa luasan hutan mangrove sangat tidak memadai. Hal ini jika dihubungkan dengan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No.11 tahun 1991. Menurut Perda tersebut hutan mangrove diisyaratkan berjarak minimal 338 meter (130 X rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan dimana di Pantai Timur Surabaya, rata -- rata perbedaan tersebut adalah 2,6 meter) dari garis pantai pasang surut terendah menuju kearah daratan, jarak tersebut sulit direalisasikan secara serentak karena dibelakang hutan mangrove yang tipis tersebut terdapat tambak -- tambak yang produktif sehingga diperlukan pelaksanaan secara bertahap dengan dibarengi usaha pemantapan kesadaran petani tambak di lokasi sekitarnya (Wijayanti, 2008).

Berdasarkan hasil observasi (pengamatan langsung) di lapangan teridentifikasi beberapa aktifitas yang berpotensi untuk merusak mangrove menjadi tambak dan pemukiman adalah:

  • Alih guna lahan hutan mangrove menjadi tambak dan pemukiman di hampir semua areal hutan mangrove .
  • Terjadinya pencemaran akibat menumpuknya sampah dimuara akan menutupi penetrasi matahari matahari dan mempersulit pengambilan oksigen.
  • Terjadinya penebangan liar mangrove oleh masyarakat di beberapa bagian hutan mangrove dan fauna di kawasan hutan mangrove. oleh daun, hal tersebut akan mengakibatkan kematian tanaman mangrove dewasa. Penutupan sampah khususnya sampah khususnya oleh sampah plastik juga akan mematikan kecambah (bibit mangrove).

Hasil Pengamatan Biro KLH hutan mangrove dan fauna di kawasan Pantai Timur Surabaya di beberapa Lokasi adalah sebagai berikut :

  • Garis pantai Gunung Anyar tambak sampai dengan Medokan Ayu.
  • Ketebalan hutan mangrove 5-10 m dan didominasi oleh jenis Avecennia marina.
  • Terdapat luasan tertentu ditebang sehingga yang ada hanya batang -- batang gundul setinggi 0,5 -- 1 m dari permukaan air.
  • Fauna yang ditemui adalah Kuntul putih kecil (Egretta alba), Cerek melayu (Charadius peronir), Trinil hijau (Tringa ochropus), Dara Laut jambul putih (Sterna bengalensis).
  • Pertambakan di Gunung Anyar Tambak.
  • Banyak terdapat tambak non produktif didaerah perumahan yang ditumbuhi vegetasi perdu dan beluntas (Pluchea indica).
  • Tambak produktif terkesan panas karena pematangnya sangat jarang ditanami pohon mangrove.

gambar-iczm-4-5ed3c082097f366327095c82.jpg
gambar-iczm-4-5ed3c082097f366327095c82.jpg
Gambar 4.2.1 Kondisi Mangrove di Hilir Sungai Gunung Anyar, Pantai Timur Surabaya (dokumentasi studi, 2020).

gambar-iczm-5-5ed3bf0bd541df1a6b112517.jpg
gambar-iczm-5-5ed3bf0bd541df1a6b112517.jpg
Gambar 4.2.2 Keadaan hutan mangrove di lokasi pengamatan Gunung Anyar dengan spesies Bakau (Rhizophora stylosa)  (dokumentasi studi, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun