Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

🎓Education: Law 🏤Classified as Middle–Upper Class in Indonesia, with assets ranging from US$169,420–1 million (approx. Rp 2.64–16 billion), based on CNBC criteria. 🏧Among the top 0.001% of Indonesians with an annual income of Rp 300–500 million (SPT 1770 S 2024) 👔Career: Employee at Giant Holding Company (since Feb 2004–Present), side job as Independent Property-Asset Management Consultant 📲Volunteer Work: Previously engaged with BaraJP, Kawal Pemilu, as well as the Prabowo–Sandi and Anies–Muhaimin campaign teams. ⚖️Note: I only connect with writers who focus on ideas and ideals, not those who are obsessed with K-Rewards.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Logika (Ep-25) | Filsafat Agama: Mampukah Akal Mendefinisikan Tuhan?

1 Agustus 2025   23:56 Diperbarui: 2 Agustus 2025   00:03 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: buku filsafat agama R.Hady

Disusun oleh: Anselmus dari Canterbury (1033-1109)
Diperkuat oleh: Ren Descartes

Argumen ini adalah yang paling radikal, karena tidak membutuhkan observasi atau pengalaman empiris-semata-mata berbasis logika.

Premis dasar Anselmus:

  1. Tuhan adalah sesuatu yang tidak dapat dipikirkan sesuatu yang lebih besar darinya.
  2. Jika hanya ada dalam pikiran, maka masih bisa dibayangkan yang lebih besar: yang ada dalam kenyataan.
  3. Maka, Tuhan pasti ada dalam kenyataan agar tidak bertentangan dengan definisinya sendiri.

Versi Descartes menambahkan bahwa eksistensi adalah bagian dari esensi Tuhan, seperti sisi tiga pada segitiga.

Kritik utama:

  • Immanuel Kant: "Keberadaan bukan predikat." Menurut Kant, eksistensi bukan sifat yang melekat pada sesuatu. Hanya karena kita bisa memikirkan konsep sempurna, tidak berarti itu nyata.
  • Banyak menganggap argumen ini terlalu konseptual dan tak berdampak pada kenyataan.

2. Argumen Kosmologis

Dipopulerkan oleh: Aristoteles (Unmoved Mover)
Diformalkan oleh: Thomas Aquinas

Kosmologis berasal dari pengamatan terhadap sebab-akibat di alam semesta. Lima jalan Aquinas, terutama tiga yang kosmologis:

  1. Gerak: Segala yang bergerak digerakkan oleh yang lain Harus ada penggerak pertama.
  2. Sebab: Semua akibat ada sebab Harus ada sebab pertama (causa prima).
  3. Kemestian: Semua hal bisa ada atau tidak ada Harus ada sesuatu yang niscaya ada (necessary being).

Argumen ini dianggap lebih kuat karena bersandar pada realitas empiris.

Kritik utama:

  • Masih membuka pertanyaan: "Mengapa sebab pertama itu harus Tuhan?"
  • David Hume mempertanyakan validitas asumsi bahwa setiap hal harus punya sebab---bagaimana jika dunia hanya "ada"?

3. Argumen Teleologis (Design Argument)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun