Plato (427-347 SM)-"Idea of the Good"
- Bagi Plato, realitas tertinggi bukan benda, tapi ide (forms).
Puncaknya adalah Idea tentang Kebaikan (the Good), yang tak dapat dijelaskan sepenuhnya, tapi merupakan sumber kebenaran dan eksistensi. - Tuhan, bagi Plato, bukan personifikasi seperti dewa-dewa, tapi prinsip metafisik tertinggi.
- Dalam Republic, ia menyatakan bahwa the Good adalah seperti matahari bagi akal, menerangi segala hal tapi tak dapat ditatap langsung.
Aristoteles (384-322 SM)-"The Unmoved Mover"
- Menciptakan konsep Penyebab Pertama (Unmoved Mover): segala sesuatu yang bergerak harus digerakkan oleh sesuatu yang lain, sehingga harus ada penggerak awal yang tidak digerakkan.
- Ini adalah entitas murni, kekal, sempurna, dan tidak berubah. Namun tidak menciptakan dunia secara aktif seperti Tuhan dalam agama, melainkan menyebabkan gerak melalui daya tarik (seperti magnetisme metafisik).
- Konsep ini menjadi fondasi bagi argumen kosmologis di masa depan.
2. Sinkretisme Yunani-Kristen
Filsafat Neoplatonis dan Agama Kristen
- Plotinus (204-270 M): tokoh Neoplatonisme, menyebut Tuhan sebagai "the One", yang melampaui akal, tetapi segala sesuatu memancar darinya.
- Pemikir Kristen awal seperti Augustinus (354-430 M) mengadaptasi Plato: Tuhan adalah kebaikan tertinggi, sumber segala ide.
- Di masa ini, terjadi usaha besar untuk mensintesiskan wahyu dan rasio: Tuhan harus dapat dijelaskan melalui logika dan tetap disembah melalui iman.
3. Skolastik Abad Pertengahan: Logika Tuhan Diformalkan
Anselmus (1033-1109)-Argumen Ontologis
Merumuskan argumen ontologis pertama: Tuhan adalah sesuatu yang lebih besar dari segala hal yang dapat dipikirkan. Jika Ia hanya ada dalam pikiran, maka kita bisa membayangkan yang lebih besar (yaitu, yang juga eksis dalam kenyataan). Maka, Tuhan pasti ada.
Argumen ini hanya menggunakan logika, tanpa observasi empiris.
Thomas Aquinas (1225-1274)-Lima Jalan (Five Ways)
- Menolak argumen ontologis, tapi menyusun argumen kosmologis dan teleologis:
- Segala akibat pasti punya sebab harus ada sebab pertama (causa prima)
- Ada keteraturan di alam pasti ada perancang (intelligent designer)
- Aquinas mencoba menjembatani iman dan nalar, dengan menyatakan bahwa akal membawa kita sampai pada kesadaran akan Tuhan, dan wahyu menyempurnakannya.
Ringkasan evolusi ketuhanan filsuf kuno
Plato
-(Metafisik / Idealisme)
-Tuhan sebagai "The Good":Kebaikan Tertinggi yang tak terjangkau pikiran indrawi
-Sumber segala ide dan moralitas- bukan pribadi aktif, tapi entitas metafisik sempurna