Ia datang menjelang malam,
dengan bentuk yang belum utuh,
cahayanya redup,
seperti luka yang tak ia ceritakan.
Namun tetap menari,
mengajak bintang-bintang,
menghidupkan langit,Â
agar tak larut dalam sepi.
Dan aku,
duduk memandang,
dengan segala kekurangan,
namun sungguh  mengindahkan.
Satu kalimat kuucapkan:
"Ia tetap cantik,
meski hanya separuh yang bersinar."
Sial, aku terpaku padanya
dengan kekaguman
yang tak pernah berhasil aku sembunyikan.
Raihan Putra Pratama --- All Rights Reserved
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI