Di jalan ramai dan kafe sepi Merindukanmu adalah menemukan ketiadaanmu
Apakah Anda pernah melamun saat membuka sesi coaching? Gawat!!
Cinta yang dulu indah, kini sirna Hati yang dulu utuh, kini terluka
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Yang Mendiami, khususnya tentang Yang Mendiami Bukti. Semoga bermanfaat.
Kau, Seluruh Duniaku Kau adalah nyawaku, nafas yang kupadu, Jantungku berdetak, hanya untukmu
Begitu ajaran yang disampaikan, dalam bimbingan penuh cinta, Para siswa belajar, iman jadi nyata,Siswa pulang dengan pelajaran berharga,
Ayahku HebatLelaki itu ayah kita,Yang tidak pernah akrab dengan airmata.Tangisan adalah sebuah dosa,Mesti bahunya legam
Telah jelas patron pendidikan pada segala usia pelajar di Indonesia. Terima kasih Ki Hajar Dewantara. Selamat Hari Pendidikan Nasional!
Ramadan menjadi jawaban yang suci menjadi kenangan yang dari hati singgah sebentar segera pergi kemudian
Bagaimana kau hendak memberi cinta? Abaikan cawan. Penuhi diri dengan cinta, maka kau dapat menuang cinta kepada bejana.
Sungguh, Kau menyerupa doa yang bergetar di dada, begitu mengoda
Waktu dapat berganti, gejala kehidupan dapat menguji. Tetaplah utuh, tetaplah utuh, apapun yang terjadi!
*Katakan saja untuk diri; Sendiri, kau adalah pengembaratangguh dengan semangat hidup membarateguh terarahhidupmu seluruh adalah pengembaraanmeracik
Setelah sepanjang hari kau letih memuji syair ini dipersembahkan kepada yang Terpuji Suci,
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Membedakan, khususnya tentang Membedakan dari Rindunya. Semoga bermanfaat.
Menjadi hal lumrah bahwa lebaran "menginginkan" kita menjadi pembuka tutup-tutup stoples, juga kenangan-kenangan.
Bolehkah Aku Berteduh, Bolehkah aku berteduh, Sejenak di HatiMu
Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sederhana untuk menceritakan tentang Bertemu dengan Diri Sendiri (5). Semoga bermanfaat.
Cerita Cinta ini Semakin hampa Saat kita tak lagi bersama,