Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Koperasi Merah Putih: Antara Sosialisme Indonesia, Emansipasi Rakyat, dan Oligarki Lokal

20 September 2025   16:44 Diperbarui: 20 September 2025   16:44 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo meresmikan peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Klaten, 12/7/2025.(Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Evaluasi historis membuktikan bahwa kelemahan koperasi di masa lalu terletak pada dominasi birokrasi dan elit lokal.

Maka, jalan ke depan harus ditegakkan melalui demokratisasi internal, pendidikan anggota, serta pengawasan kolektif yang berkelanjutan.

Jika tidak, koperasi akan kembali menjadi "menara kosong": indah di atas kertas, rapuh di kenyataan.

Referensi:

  • Hatta, Mohammad. (1987). Membangun Koperasi dan Demokrasi Ekonomi. Jakarta: LP3ES.
  • Marx, Karl. (1990). Capital: A Critique of Political Economy. London: Penguin.
  • Mubyarto. (1998). Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta: BPFE.
  • Nasution, Anwar. (2005). Koperasi dan Pembangunan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. 6(2): 145--162.
  • Suyanto, Bagong. (2013). Sosiologi Ekonomi: Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modern. Jakarta: Kencana.
  • Wibowo, Ignatius. (2011). Politik Koperasi di Indonesia: Dari Mobilisasi ke Demokratisasi. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. 15(3): 189--205.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun