Mohon tunggu...
Nita Harani (Syamsa Din)
Nita Harani (Syamsa Din) Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah Ibtidaiyah

I'm Nothing Without Allah SWT. pengagum senja, penyuka sastra. wahai diriku, sebelum sutradara kehidupan berkata CUT!!! teruslah melangkah, berlari & melompat lebih tinggi. No Regret Life...No Pain, No Gain. Keep Hamasah wa Istiqomah..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kamboja Luruh Menjelang Ramadan

17 Mei 2018   11:11 Diperbarui: 17 Mei 2018   11:24 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kau tahu kan, Nur Zafrina ini perempuan tangguh, kau ingat? Saat aku berhasil melewati ujian kenaikan sabuk hitam Dan VI dengan nilai yang bagus, kau bilang aku ini cocok jadi laki -- laki, dengan bangga kau memanggilku Sensei di Dojo sore itu" aku tertawa geli mengingat saat -- saat aku dan Sekar masih akfit berlatih Karate. Sekar langsung berdiri merangkulku, menangis sejadi -- jadinya di pundakku yang rapuh.

"Zaf, apa -- apaan ini? Harusnya aku yang menghiburmu" suara Sekar terputus -- putus di antara sedu -- sedan. Aku tersenyum menahan air mata.

"Kenapa kau tak menangis? Kau benar -- benar sudah siap mati ya?" tanya Sekar parau.

"karena Allah SWT sang penulis skenario kehidupan ini, sudah mengatur segalanya sesuai takaran Kar" jawabku tenang.

***

"Nduk, ayo!!" perempuan paro baya di sampingku menepuk pundakku sambil menunjuk Peron yang mulai ramai, kereta akan segera berangkat. Aku tergeragap dari lamunan. terdengar Getaran mesin diesel lokomotif, terompet klakson tanda kereta siap berangkat melengking. Saat Masinis menekan gas awal, mesin diesel elektronik menderu semakin keras. Aku duduk di samping jendela.

Pulang ke kotamu

Ada setangkup haru dalam rindu

Masih seperti dulu

Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna

Terhanyut aku akan nostalgia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun