Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjelang Ramadan, Daun-Daun Berguguran

10 Maret 2024   21:58 Diperbarui: 10 Maret 2024   22:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
depan rumah alm rekan dosen (dokpri)

Satu satu daun berguguran
Jatuh ke bumi dimakan usia
Tak terdengar tangis tak terdengar tawa
Redalah reda..
-Iwan Fals-

1.

Sabtu pagi, sesaat sebelum acara workshop di kampus.  Satu rekan pengajar dipanggil Sang Pencipta.  Meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.   Takziyah ke rumah duka setelah acara kampus usai.

Bapak dosen yang satu itu saya kenal singkat. Tapi saya akan selalu ingat senyum ringan beliau.  Sering malah duluan menyapa saat bertemu.  Awal ketemu saat beliau sama-sama jadi penguji skripsi.   Konon, orang yang baik selalu dirindukan-Nya, tak sabar memanggil jiwa yang baik untuk kembali ke sisi-Nya.

2.

Menjelang perpindahan waktu dari sabtu ke minggu.  Pukul 00.32 lepas tengah malam.  Masuk pesan di grup alumnus pasca.  Suami salah seorang kawan satu angkatan, wafat.  Grup ramai dengan ucapan belasungkawa.  

Tak lama kawan itu menghabiskan waktu-waktu bahagianya bersama pasangan.  Tapi ternyata, bahagia di dunia juga ada batasnya.  Hanya bisa mengucap duka dari jauh saja.  Semoga kawan tabah di seberang pulau sana.

3.

Paman sudah masuk rumah sakit sejak selasa sore.  Tekanan darah beliau tinggi sekali.  Masuk kelas tiga di ruangan ujung. Jauh.  Selalu saja tak tahan berlama-lama dalam ruangan perawatan.   Auranya serasa menyedot semangat dan memupuskan rasa bahagia.  Gloomy.

Selang terpasang di hidung, di pergelangan tangan dan entah di mana lagi.  Kondisi terus menurun. Tekanan darah yang tadinya tinggi, menjadi naik turun, hingga akhirnya semakin menurun.  Alat pernapasan pun ditambahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun