angin mendekap daun
menuntunnya dalam  tarian
lalu lembut memagut  tepian
ditingkah gerimis
getar-getar magis, serupa tangis
dalam goncangan dahsyat
jatuhkan butir-butir embun nan berat
daun hijau melayang
di malam-malam mabuk kepayang
angin menghilang, tanpa bayang
di kuningnya rindu
ia mengelepar jatuh
di balutan debu dan tanah,
ia berharap angin kembali, tuk menerbangkannya ke angkasa, sekali lagi saja!
Jakarta, 13 Maret 2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!