Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Romansa Daun Hijau

13 Maret 2024   07:56 Diperbarui: 13 Maret 2024   08:06 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ilovenisvs.live/product_details/20719634.html

angin mendekap daun
menuntunnya dalam  tarian
lalu lembut memagut  tepian

ditingkah gerimis
getar-getar magis, serupa tangis
dalam goncangan dahsyat
jatuhkan butir-butir embun nan berat

daun hijau melayang
di malam-malam mabuk kepayang
angin menghilang, tanpa bayang

di kuningnya rindu
ia mengelepar jatuh
di balutan debu dan tanah,
ia berharap angin kembali, tuk menerbangkannya ke angkasa, sekali lagi saja!

Jakarta, 13 Maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun