Ada saat kepala tegak, atau pongah menengadah, memicingkan sebelah mata,
Awalnya, engkau adalah tunas kearifan. Hijau, lembut dan penuh keramahan
kau berkhotbah tentang kepedulian, tentang kebersamaan dan kekeluargaan, sambil tangan
aku melihat pohon itu berbuahberibu, bahkan berjuta, jatuh begitu saja
jika hari ini sempat berbagi kata-katamengapa tidak bertutur dari hati