Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi dan Laptop

20 Januari 2022   20:19 Diperbarui: 20 Januari 2022   20:59 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar untuk puisi kopi dan laptop dari pixabay.com

Malam semakin larut dalam keheningan dan tumpukan project yang menunggu direvisi meninggi. Laptop yang berpendar tanpa ekspresi bukan satu-satunya sahabat menunggangi malam sejenuh ini.

Masih ada secangkir kopi yang baru saja diisi
menguar aroma khas arabika Toraja
dan untuk sesaat mataku kembali berpendar
begitu kecapan pertama mampir di ujung bibirku.

Kopi dan laptop sudah seperti sahabat lama di dalam kamar kerjaku.
Dalam diam mungkin saja mereka bercakap-cakap
tentang mimpi, tentang perjuangan meraihnya
atau mungkin saja tentang diriku
yang lebih betah mencandu kerja daripada mengejar wanita-wanita
di luar sana.

Ditambah diriku, kami bertiga adalah sahabat sejati. Mungkin pasangan-pasangan kekasih pun akan iri dengan keakraban kami. Aku yakin persahabatan kami tidak akan lekang oleh waktu, selagi masih ada malam yang akan ditunggangi dan masih ada tumpukan project yang menunggu direvisi.

Bahkan kalaupun kopi dan laptop sudah tidak tertarik lagi bercakap-cakap tentang mimpi atau kelakuanku, aku punya banyak kisah yang bisa mereka dengarkan.

---

kota daeng, 20 Januari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun