Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tangga Tak Kasat Mata

21 Maret 2020   19:54 Diperbarui: 21 Maret 2020   20:09 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari weheartit.com

Meniti tangga-tangga tak kasat mata menuju purnama
angin malam berembus nakal di antara kaki-kaki kita
mungkin dia tersesat
tapi mungkin juga cemburu.
Sudah, tak usah peduli
pun tak perlu khawatir
selagi jemarimu tidak lepas dari genggamanku.

Meniti tangga-tangga tak kasat mata menuju purnama
semakin tinggi kita beranjak
semakin kecil bumi dan segala kefanaannya
di sini
kita berada di antara kefanaan dan keabadian.

Meniti tangga-tangga tak kasat mata menuju purnama
menuju puncak yang sudah di ambang mata
sebentar lagi kita bukan milik dunia
kita akan melarungkan seluruh cinta dan jiwa pada penguasa malam.

Setelah semua itu terjadi
tangga-tangga tak kasat mata akan berguguran
luruh bersama awan-awan dan angin malam
lalu kita akan kembali menjadi milik kefanaan.

---

kota daeng, 21 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun