Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Bumi Tak lagi Aman

24 Juni 2025   11:47 Diperbarui: 25 Juni 2025   17:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cahaya bulan pada malam sunyi di pinggiran kota Merauke pada pertengahan Juni 2025. Dokpri.

Untuk siapa hidup di rumah bumi
Bila batin merana sepanjang masa
Dan tubuh terkapar tak berdaya
Pada tanah kaya sumber daya alam
Tapi membentuk sungai yang mengalirkan darah?

Pergi mencari selamat ke ujung bumi
Derap langkah dalam intaian peluru
Meriam haus darah mencari mangsa
Pesawat mengaum menjatuhkan bom
Adakah tempat aman di rumah bumi ini?

Pulang ke tempat asal mula
Walaupun fajar belum merekah
Dalam sunyi terbaring kaku
Tanpan pesan pada yang berebut kuasa
Perang hanya menyisakan jejak duka!

Rumah bumi tak lagi aman
Adakah hati yang tergerak berdialog?
Duduk di meja perundingan demi manusia dan alam semesta
Menghentikan bom dan hujan peluru di pelosok bumi
Menghormati hidup dan martabat luhur segenap makhluk

Perpustakaan Merauke, 24 Juni 2025; 13.34 WIT

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun