Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Puisi Bersama "Cinta"

9 April 2020   10:08 Diperbarui: 9 April 2020   10:31 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi cinta, tetap abadi

Ia mengagumkanku

5

Sebuah pohon harapan yang bertahan tumbuh

Meski sesewaktu ditebang dengan pedang khianat, aku tetap bertunas kembali

tidak akan berhenti bertumbuh, sebab cinta mudah memaafkan

Apabila akarku menjadi tua, tunggulku mati di dalam debu

Akan tetap bersemi dicium air, bertumbuhlah ranting seperti semai, sebab cinta tak menyimpan dendam

6

Ibu yang mengandung doa cinta tak pernah melahirkan dosa benci

Ayah yang menyemai benih cinta tak pernah menuai buah dusta

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun