Mohon tunggu...
Pena Likurai
Pena Likurai Mohon Tunggu... Guru - Media Ayat-Ayat Kehidupan

Menulis adalah abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Puisi Bersama "Cinta"

9 April 2020   10:08 Diperbarui: 9 April 2020   10:31 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suaranya diterkam barisan pohon-pohon kemiri

Tak terdengar di telinga kakek yang sedang mengiris tuak

Sementara genggam penghayatan menunggu aba-aba

Sampai batas mana kesunyian dihayati

Batas Kota, 05 April 2020

.................................

SAJAK-SAJAK YANG TERLEMPAR DI TENGAH KAMPUNG

Oleh: Pena Likurai

Jalan pulang adalah pesan tertulis paling menyedihkan

Tanpa logika menahan antukan batu karang

Sebungkus nasi tanpa lauk adalah perintah untuk melangkah

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun