Langit berteriak kencang
Mengabarkan awan sedang penuh hasrat
Kaca jendela bersaksi
Bulir-bulir bening berjatuhan
Menyeret dan menelanjangi benak lengah
Serombongan tempias
Tanpa malu menerjang pintu waktu
Yang lama terkunci perih
Disibaknya tirai peristiwa
Tanpa perduli lekat sisa luka
Masa lalu dibuka paksa
Tiada lagi penghalang angin bicara
Pada guratan usia dan anak rambut pori-pori
Lalu, semua dibawanya pergi
Lewat nadi ke ceruk-ceruk batin
Aku memang harus pergi
Lepaskan rumah masa kini
Akan kukabari bila sempat bersembunyi
Dari terpaan dera memori
Saat derai hujan lelah berlari
Bila kelak hati pulang
Akan membawakan kumpulan makna
Yang sempat tercecer
Berpendar-pendar
Bergenang kenang
---
peb21/02/2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI