puing rasa ini hanya tinggal setetes air raksa yang beku bisa hancurkan meski tak sengaja memegangnya
aku siang yang kehilangan bayangan aku malam yang menaruh bulan aku jalan lurus yang sulit di lalui
Pada suatu pagi yang tak terlalu sibuk, manusia bangun dan tak menemukan dengung. Tak ada nyamuk yang menyelinap ke kuping, tak ada lebah yang memeluk
Malam merangkul dengan sunyi pekat,Listrik tiba-tiba pergi tanpa kabar,Hanya lilin yang setia menemani,Menari-nari dalam bayang sepi.Tapi di balik keg
Demi Arga, Nadiya pulang ke Jakarta hadapi Nevan. Perpisahan pahit, perceraian, lalu ia menghilang tanpa jejak lagi.
Laut yang kotor mengganggu kehidupan penghuninya
Tulisan ini untuk siapapun yang berani bertahan sekaligus belajar melepaskan dan tetap lapang karena sejatinya melepaskan tidak sepenuhnya kehilangan
Saat ketika tiba harinya akan berpisah dengan seseorang yang kita cintai
Isyarat untuk terus bersama dalam sebuah persahabatan, meski ternyata harus terpisah oleh keadaan.
penikmat kopi bisa datang langsung ke KOFU caffe
Pergi ke luarKe tempat kumuh penuh sampahKe lorong sempit yang gelapKepada manusia yang sedang kehilangan harapanPergi ke luarKe wilayah pinggiran yan
Aku segera Beranjak Pergi dan mengucapkan terima kasih aku bawa Tasku pergi keluar dari kamarku
Menggambarkan suasana hati saat Ramadhan akan berakhir.
Seperti senja yang perlahan pergi, dia meninggalkan sepi. tapi yakinlah, ia akan kembali, membawa cahaya baru di esok hari
Waktu tidak bisa memukul temu, sebab rindu terlalu tangguh
Tak semua kehilangan bisa dimakamkan. Ada yang tinggal selamanya—dalam ingatan, dalam tangis yang kita diamkan."
Di balik cahaya lampu redup dan sunyi yang tertanam, aku merawat kenangan seperti merawat luka: pelan-pelan, tapi tak pernah benar-benar sembuh.