Mohon tunggu...
A.A. Sandre
A.A. Sandre Mohon Tunggu... penikmat kata dan kopi

sekata sekopi

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Anak Pejuang (Bagian XVIII)

27 Juli 2025   05:19 Diperbarui: 16 Agustus 2025   13:53 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber poto: Instagram@prabowo

Bapak dan Ibu memang tak pernah menekan anak-anaknya dalam hal apa pun. Mereka pun tak pernah mengusik impianku.  Tetapi malam ini, saat kami sedang makan malam bersama, Bapak mengungkapkan isi hatinya kepadaku.

"Kalau kali ini kamu tidak serius, kamu payah," kata Bapak ketika kami belum beranjak dari meja makan. Ibu terlihat sedang mengaburkan senyumnya.

"Serius memang ada waktunya," timpal Hashim sambil terkekeh.

"Kamu terlalu dini untuk terlibat, Has," aku membalas dalam senyum lebar.

"Oh, begitukah?" dia mengangkat pundaknya.

"Rajin-rajinlah membaca William Shakespeare," kataku sambil tertawa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun