Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Satwa Langka Pongotapanuliensis Semakin Terancam di Hutan Batang Toru

15 Maret 2025   18:55 Diperbarui: 15 Maret 2025   18:55 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Batang Toru dan Pongotapanuliensis. (Sumber :  kompas id).

Satwa Langka Pongotapanuliensis Semakin Terancam di Hutan Batang Toru

Hutan Batangtoru adalah kawasan hutan yang terletak di bentang alam Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Hutan ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan merupakan habitat bagi berbagai satwa langka, termasuk Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis).

Hutan Batangtoru dan Orangutan Tapanuli

Hutan Batangtoru merupakan satu-satunya habitat bagi Orangutan Tapanuli, spesies kera besar yang baru diidentifikasi pada tahun 2017. Populasi Orangutan Tapanuli diperkirakan hanya sekitar 800 individu, menjadikannya spesies kera besar yang paling terancam punah di dunia.

Orangutan Tapanuli menghadapi berbagai ancaman, antara lain hilangnya habitat akibat pembukaan lahan untuk perkebunan, pertanian, dan infrastruktur; Fragmentasi habitat yang memisahkan populasi Orangutan dan menghambat perkembangbiakan; perburuan illegal; pembangunan proyek proyek yang berdampak pada ekosistem.

Berbagai upaya konservasi dilakukan untuk melindungi Orangutan Tapanuli dan habitatnya, antara lain pembentukan kawasan konservasi; pengawasan dan patroli untuk mencegah perburuan illegal; rehabilitasi habitat, kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi Orangutan Tapanuli.

Selain Orangutan Tapanuli, Hutan Batangtoru juga merupakan rumah bagi berbagai satwa langka lainnya, seperti harimau sumatera, trenggiling, dan berbagai jenis burung. Hutan ini juga memiliki keanekaragaman flora yang tinggi, dengan berbagai jenis pohon dan tumbuhan langka.

Peran Ekologis

Hutan Batangtoru memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, antara lain menyimpan air dan mencegah banjir; menjaga kesuburan tanah; menyerap karbon dioksida dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Mengingat pentingnya Hutan Batangtoru bagi keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, upaya konservasi yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk melindungi hutan ini dan satwa-satwa langka yang hidup di dalamnya.

Belum lama ini Mongabay merilis kabar terbaru perusahaan tambang emas, PT Agincourt Resources (Agricourt), berencana ekspansi lahan untuk penimbunan limbah di bentang ekosistem Batang Toru, Sumatera Utara.

Rencana ini membuat berbagai organisasi lingkungan khawatir. Terlebih, ada Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis), spesies langka dan dilindungi di hutan Batang Toru yang diantisipasi bakal terjepit lantaran ruang hidup mereka terhimpit oleh industri ekstraktif itu.

Hutan Batang Toru merupakan habitat satu-satunya orangutan Tapanuli. Spesies ini berbeda dari orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orangutan Sumatera (Pongo abelii).

Keberadaan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan merusak habitat orangutan Tapanuli. Juga mengganggu keseimbangan ekosistem Batang Toru dan ekspansi tambang rentan menyebabkan deforestasi.

Rianda Purba, Direktur Eksekutif Walhi Sumatera Utara, mengatakan, aktivitas pertambangan emas Martabe menyebabkan kerusakan besar pada ekosistem Batang Toru dan mengancam kelangsungan hidup Orangutan Tapanuli.

Tambang emas Martabe terletak di jantung ekosistem Batang Toru, merupakan habitat terakhir bagi Orangutan Tapanuli. Dengan populasi kurang dari 800 spesies ini sangat rentan punah, demikian Rianda.

Menurut Journal Conservation Science and Practice, pada 2019, ada 767 orangutan Tapanuli, tersebar di tiga blok hutan utama : blok barat menampung 581, blok timur 162, dan blok utara ada 24.

Habitat orangutan Tapanuli di Batang Toru terus mengalami deforestasi dari tambang. Pantauan Walhi Sumut, dalam 15 tahun terakhir, deforestasi di sekitar tambang lebih dari 114 hektar.

Kabar tentang rencana ekspansi lahan PT Agincourt Resources (Agincourt) di bentang ekosistem Batang Toru, Sumatera Utara, untuk penimbunan limbah, menimbulkan keprihatinan mendalam terkait deforestasi dan ancaman terhadap Orangutan Tapanuli.

Aktivitas pertambangan, termasuk pembukaan lahan untuk penimbunan limbah, menyebabkan deforestasi yang signifikan. Hilangnya tutupan hutan berdampak negatif pada keanekaragaman hayati, kualitas air, dan stabilitas tanah.

Pentingnya konservasi

Upaya konservasi harus difokuskan pada perlindungan habitat Orangutan Tapanuli dan ekosistem Batang Toru secara keseluruhan.

Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum terhadap aktivitas ilegal seperti perambahan hutan dan perburuan liar.

Jika aktivitas pertambangan tidak dapat dihindari, harus dilakukan dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan yang bertanggungjawab.

Perusahaan harus meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan menerapkan praktik-praktik reklamasi yang efektif.

Kesadaran masyarakat

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi Orangutan Tapanuli dan ekosistem Batang Toru sangat penting.

Masyarakat perlu dilibatkan dalam upaya konservasi dan didorong untuk mendukung praktik-praktik berkelanjutan.

Situasi di Batang Toru menuntut tindakan segera dan terkoordinasi dari semua pihak terkait. Perlindungan Orangutan Tapanuli dan ekosistem Batang Toru adalah tanggungjawab bersama untuk menjaga warisan alam yang tak ternilai.

Untuk melindungi Hutan Batangtoru dan Orangutan Tapanuli dari kepunahan, diperlukan upaya terkoordinasi dari pemerintah dan semua pemangku kepentingan.

Penguatan Kebijakan dan Penegakan Hukum

Pemerintah perlu meningkatkan status perlindungan Hutan Batangtoru, menjadikannya kawasan konservasi yang lebih ketat.

Memastikan implementasi peraturan yang lebih kuat untuk melindungi Orangutan Tapanuli dan habitatnya.

Meningkatkan penegakan hukum terhadap aktivitas ilegal seperti perambahan hutan, perburuan liar, dan pertambangan ilegal.

Memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku pelanggaran.

Pengelolaan kawasan konservasi

Penguatan pengawasan dan patroli

Meningkatkan pengawasan dan patroli di kawasan konservasi untuk mencegah aktivitas ilegal.

Melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan pengawasan.

Rehabilitasi habitat

Melakukan rehabilitasi habitat yang rusak akibat deforestasi dan aktivitas pertambangan.

Menanam kembali pohon-pohon endemik untuk memulihkan ekosistem.

Pengelolaan pertambangan yang berkelanjutan

Melakukan evaluasi dampak lingkungan yang komprehensif sebelum memberikan izin pertambangan.

Memastikan bahwa aktivitas pertambangan dilakukan dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.

Praktik pertambangan yang minim dampak

Mendorong perusahaan pertambangan untuk menerapkan praktik-praktik yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Mewajibkan perusahaan untuk melakukan reklamasi lahan pasca-tambang.

Keterlibatan masyarakat lokal

Melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi dan memberikan mereka alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan.

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi Orangutan Tapanuli dan ekosistem Batangtoru.

Pengembangan Ekowisata

Mengembangkan ekowisata yang bertanggungjawab untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lokal dan mendukung upaya konservasi.

Kerjasama dan Koordinasi

Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta.

Membentuk forum koordinasi untuk membahas dan mengambil tindakan terkait konservasi Hutan Batangtoru.

Kerjasama Internasional

Mencari dukungan dari lembaga internasional untuk upaya konservasi Orangutan Tapanuli.

Dengan langkah-langkah terpadu ini, diharapkan Hutan Batangtoru dan Orangutan Tapanuli dapat terlindungi dari kepunahan, dan ekosistem yang berharga ini dapat terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang.

Lihat :

https://www.mongabay.co.id/2025/03/04/ekspansi-tambang-emas-martabe-ancam-orangutan-tapanuli/

Joyogrand, Malang, Sat', March 15, 2024. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun