"Pukul dua belas pas, Jawab Iptu Mulyono singkat." Setelah pemeriksaan awal yang dilakukannya selesai dokter Sisca menginstruksikan agar mayat tersebut dibawa ke RS Bhayangkara untuk segera di rekonstruksi dengan tujuan identifikasi lebih lanjut.
"Sis, anak itu mirip dengan anak hilang yang dilaporkan tadi pagi"
"Itu urusan anda pak, urusan saya hanya sebatas mayat ini" Jawab dokter Sisca sambil tersenyum. Iptu Mulyono segera menghubungi kakek Sadeli untuk mengenali jenazah tersebut.
***
Setibanya di kamar mayat RS Bhayangkara kesedihan kakek Sadli tertumpah ruah. Cucu kesanyanganya itu tergolek berantakan di ranjang jenazah.
"Sis, kenapa belum kau rapikan tubuhnya?"
"Saya tadi makan siang dulu, temuan penting dari mayat itu sudah saya kantongi kok, selebihnya kan tugas anda mengungkap kasus."
"Apa yang kau temukan ?"
"Chrysomya villeneuvi panjangnya rata-rata 10 milimeter, dan semacam serat tanaman aquatik yang tertinggal pada luka irisan leher"
"Apa maksudmu?"
"Sudah, biar saya yang urus tentang mayat, nanti saya kabari detail hasilnya. sekarang tolong carikan saya data suhu sekitar TKP dua hari belakangan." Iptu Mulyono masih bingung dengan pernyataan dokter Sisca, menindaklanjuti permintaan dokter Sisca, Iptu Mulyono menghubungi koleganyanya di BMKG. Sambil menunggu kabar dari koleganya Iptu Mulyono mengantar kakek Sadli pulang, sedangkan jenazah cucunya belum bisa dibawa pulang karena masih harus diperiksa lebih lanjut.