Mohon tunggu...
Fahriza Alfathyra
Fahriza Alfathyra Mohon Tunggu... Lainnya - Tugas

hanya untuk tugas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sadly

20 Oktober 2020   14:48 Diperbarui: 20 Oktober 2020   15:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pukul dua belas pas, Jawab Iptu Mulyono singkat." Setelah pemeriksaan awal yang dilakukannya selesai dokter Sisca menginstruksikan agar mayat tersebut dibawa ke RS Bhayangkara untuk segera di rekonstruksi dengan tujuan identifikasi lebih lanjut.

"Sis, anak itu mirip dengan anak hilang yang dilaporkan tadi pagi"

"Itu urusan anda pak, urusan saya hanya sebatas mayat ini" Jawab dokter Sisca sambil tersenyum. Iptu Mulyono segera menghubungi kakek Sadeli untuk mengenali jenazah tersebut.

***

Setibanya di kamar mayat RS Bhayangkara kesedihan kakek Sadli tertumpah ruah. Cucu kesanyanganya itu tergolek berantakan di ranjang jenazah.

"Sis, kenapa belum kau rapikan tubuhnya?"


"Saya tadi makan siang dulu, temuan penting dari mayat itu sudah saya kantongi kok, selebihnya kan tugas anda mengungkap kasus."

"Apa yang kau temukan ?"

"Chrysomya villeneuvi panjangnya rata-rata 10 milimeter, dan semacam serat tanaman aquatik yang tertinggal pada luka irisan leher"

"Apa maksudmu?"

"Sudah, biar saya yang urus tentang mayat, nanti saya kabari detail hasilnya. sekarang tolong carikan saya data suhu sekitar TKP dua hari belakangan." Iptu Mulyono masih bingung dengan pernyataan dokter Sisca, menindaklanjuti permintaan dokter Sisca, Iptu Mulyono menghubungi koleganyanya di BMKG. Sambil menunggu kabar dari koleganya Iptu Mulyono mengantar kakek Sadli pulang, sedangkan jenazah cucunya belum bisa dibawa pulang karena masih harus diperiksa lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun