Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Tertambat di Tepi Danau

7 Maret 2021   21:13 Diperbarui: 7 Maret 2021   21:16 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah pohon di tepi danau (sumber gambar: pixabay.com)

Lelaki itu duduk termenung di tepi danau. Melepas lelah dari perjalanan jauh untuk  pulang ke desa ke tanah ibu.

Danau itu masih seperti yang dulu. Di tepinya ada pohon Gaharu. Dulu itu tempat bertemu dengan kekasih untuk saling melepas rindu. Langit terasa berwarna biru dan burung-burungpun bernyanyi merdu.

Tapi itu dulu. Gadis itu ternyata berlalu. Ia singgah di hati sang lelaki bagai pelangi setelah hujan reda tetapi begitu saja berlalu. Ia hanya meninggalkan tanda tanya,  bukan tanda seru.

Kini di tepi danau dan di bawah pohon Gaharu itu sang lelaki menanti apakah ada kupu-kupu yang mungkin menyampaikaan pesan rindu sang gadis kepadanya yang tengah merasakan hati yang pilu.

Tapi sampai senja datang dan malam meenjelang tak didapatinya tanda itu. Lalu diputuskannya pulang ke rumahnya  dulu. Esok ia mengunjungi pusara sang ibu untuk menumpahkan risau dan meminta restu. Lalu ia akan berangkat lagi ke kota tempat ia mencari hidup. Lebih baik seperti itu, hidup harus terus melaju. Tak boleh ragu meski hatinya masih terasa ngilu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun