Mohon tunggu...
Nfjryh
Nfjryh Mohon Tunggu... Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

@nfajriyah_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bapak Nomor Satu

1 September 2025   19:45 Diperbarui: 1 September 2025   19:45 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang ada hanya satu kalimat tanya

"Mengapa, Pak?"

Dulu kau seolah-olah memberikan cahaya baru untuk kami

Dulu kau seolah-olah memberikan harapan hidup kepada kami

Tapi nyatanya?

Kami hampir mati, Pak

Bahkan, memang ada yang sudah mati

Mati oleh ketidaksesuaian antara ucapan dan tindakan yang bapak lakukan, dulu dan sekarang

Semoga engkau cepat sadar, Pak

Mau tidak mau, kami menaruh kehidupan kami di tangan Bapak

Entah tangan bapak akan terbuka, atau malah terkepal keras kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun