Teruntuk Bapak nomor satu
Kami menaruh harap padamu
Kami menaruh percaya padamu
Kami menaruh kehidupan padamu
Kata-katamu membuat kami bertanya-tanya
Inikah ia yang dulu kami pilih dengan penuh keteguhan hati?
Inikah ia yang dulu berkata bahwa hidup kami akan membaik?
Inikah ia yang dulu bersimpati dan berempati pada kehidupan kami?
Pak,
Sekarang kami kecewa
Kami sampai kehilangan kata-kata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!