Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Upaya Jaga Kesehatan Mental Keluarga

4 Juli 2021   18:23 Diperbarui: 20 Mei 2022   22:22 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga kesehatan mental keluarga (Sumber: pexels)

2. Selesaikan Sisa Masalah, Jangan Tunda Hingga Memuncak 

Persoalan muncul ketika kita memendam sesuatu dan lawan kita tidak paham akan apa yang ada dalam diri kita. Apabila hal ini didiamkan terus-menerus, tentu akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. 

Biasakan untuk rutin berbicara dan menyelesaikan masalah-masalah kecil yang mungkin saja berpotensi meledakkan emosi kita yang suatu saat dapat berpotensi merusak relasi.

3. Sadari Peran dan Fungsi Anggota Keluarga

Keluarga menjadi titik penting dalam pembahasan artikel ini. Karena dari sinilah semua hal dapat tercipta.

Ada hal penting yang harus digarisbawahi dari kisah di atas. Kelelahan mental bisa terjadi menimpa anggota keluarga karena ada kesenjangan peran di antara anggota keluarga, misalnya saja ayah dan ibu mengalami kebuntuan karena beberapa masalah di keluarga yang tidak selesai, sehingga, fungsi dan peran masing-masing tidak jelas. 

Kebetulan dalam kasus di atas, Ibu memiliki peran ganda, baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai pencari nafkah. Nah, di mana ayah? 

Ini persoalannya, ayah gagal menempatkan diri sebagai pelindung, pengayom, pemberi kasih sayang, bahkan sebagai tiang utama pencari nafkan dalam keluarga.

Kekaburan fungsi dan peran menimbulkan masalah baru. Ibu mengalami kelelahan sehingga masalah sekecil apapun di rumah (yang kebetulan dialami siswa saya tersebut) menjadi pemicu ledakan hebat tersebut.

Hal-hal seperti ini apabila terus dibiarkan, pasti berpotensi merusak keluarga yang bisa saja berujung pada tragisnya nasib anak laki-laki tadi. 

Apakah bisa dibenahi? Pasti bisa jika ada niat baik menyelamatkan perahu keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun