Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Upaya Jaga Kesehatan Mental Keluarga

4 Juli 2021   18:23 Diperbarui: 20 Mei 2022   22:22 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga kesehatan mental keluarga (Sumber: pexels)

**

Jaga Kesehatan Mental Keluarga

Persoalan yang dialami anak dan ibu tersebut, bisa jadi juga dialami kita. Tidak pernah ada yang tahu seberapa besar derajat kerentanan kita terhadap masalah-masalah mental sebenarnya.

Pandemi ini dengan segala warnanya memang bisa menyumbangkan tingkat keparahan terhadap level kesehatan mental individu bila tidak bijak mengelola.

Jurnal CDC (Center for Disease Control) pun menyebutkan dampak yang sangat logis tercipta akibat pandemi yang belum usai bagi kesehatan mental individu. Ada banyak gejala-gejala terkait kesehatan mental terjadi di era pandemi ini.

Kecemasan, kelelahan mental yang terus-menerus terjadi karena salah kelola, stress dan depresi, hingga kecenderungan bunuh diri karena banyak aspek.

Ilustrasi Keluarga Harmonis / Sumber : Unsplash.com (John - Mark Smith)
Ilustrasi Keluarga Harmonis / Sumber : Unsplash.com (John - Mark Smith)

Bagi individu yang telah dewasa dalam menyikapi pembatasan, bukan hal sulit bahkan mudah untuk beradaptasi. Tetapi, tetap saja di lain sisi tentu ada titik jenuh yang dapat menyebabkan letupan-letupan emosi yang berujung pada rusaknya relasi sepeti kisah di atas, ketika pertahanan diri itu runtuh. Siapapun dapat mengalaminya.

Harus disadari betul bahwa atmosfer lingkungan berpengaruh besar pada tingkat kesehatan mental seseorang.

Hal apa yang bisa dilakukan untuk menjembatani kisah di atas:

1. Cermat Melihat Sikon Lingkungan

Memberi penilaian dengan teliti terhadap lingkungan kita termasuk individu yang ada di dalamnya menjadi kunci utama memelihara konektivitas relasi yang sehat dalam keluarga terutama dalam masa-masa siaga pandemi seperti yang sedang kita alami saat ini.

Bila dalam kondisi keletihan, kekurang nyamanan, atau kondisi lain yang tidak mendukung untuk melakukan komunikasi, tunggulah hingga reda dan dapat masuk ke dalamnya. Hal ini membantu menghindari persoalan rusaknya relasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun