Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Senang menulis, pembelajar.

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi. Penulis kumpulan cerpen "Asa Di Balik Duka Wanodya", ,Novel “Serpihan Atma”, Kumpulan puisi”Kulangitkan Asa dan Rasa, 30 buku antologi Bersama dengan berbagai genre di beberapa komunitas. Motto: Belajar dan Berkarya Sepanjang Masa tanpa Terbatas Usia. Fb Nina Sulistiati IG: nsulistiati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng "Ada Cinta di Air Terjun Pelangi"

22 Februari 2025   22:46 Diperbarui: 23 Februari 2025   11:35 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi by Canva

Alkisah di negeri atas  awan hiduplah seorang raja yang sangat bijaksana bernama Raja Theo dan Ratu Katarin. Mereka dikaruniai tujuh puteri. Tujuh bidadari bersaudara itu dikenal karena kecantikan mereka yang tiada tara. Namun sangat disayangkan, kecantikan itu berbanding terbalik dengan sikap dan hati mereka yang sering dipenuhi amarah.

Mereka selalu bertengkar, bahkan hanya karena hal-hal sepele. Akhirnya Sang Raja  dan Ratu  murka. Sang Raja menghukum mereka dan menyuruh mereka untuk turun ke mayapada.

"Kalian dilarang kembali sebelum belajar arti kebersamaan dan cinta sejati!" titah Sang Raja Theo.

Tujuh bidadari itu dikirim ke bumi, tepatnya ke sebuah danau yang dikelilingi hutan lebat dan dihiasi air terjun tinggi. Tempat itu dulunya indah, namun kini dipenuhi lumut, bebatuan licin, dan airnya keruh. Banyak sampah yang disebabkan oleh ulah manusia yang datang ke air terjun itu.

"Kalian harus mengembalikan  keindahan, kebersihan dan keasrian air terjun dan hutan ini," ujar Sang Ratu  Katarin sebelum menghilang. "Hanya dengan kerja sama, kalian bisa kembali ke negeri atas awan."

Tujuh bidadari itu saling pandang. Keegoisan mereka mulai muncul dan merasa tugas ini tampak mustahil.

Hari pertama, mereka mulai bekerja, tetapi bukan bekerja sama. Anastasia, bidadari tertua, merasa paling bijak dan menyuruh yang lain bekerja.

Baca juga: Pesan Ibu

 "Aku akan mengawasi. Kalian lakukan saja!" katanya seraya duduk di atas sebuah batu..

"Kenapa kami harus bekerja sementara kau hanya melihat?" Fairy, si bungsu, protes.

"Aku lebih berpengalaman dan aku anak paling besar jadi aku berhak mengatur kalian!" sahut Anastasia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun