Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Senang menulis, pembelajar.

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi. Penulis kumpulan cerpen "Asa Di Balik Duka Wanodya", ,Novel “Serpihan Atma”, Kumpulan puisi”Kulangitkan Asa dan Rasa, 30 buku antologi Bersama dengan berbagai genre di beberapa komunitas. Motto: Belajar dan Berkarya Sepanjang Masa tanpa Terbatas Usia. Fb Nina Sulistiati IG: nsulistiati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng "Ada Cinta di Air Terjun Pelangi"

22 Februari 2025   22:46 Diperbarui: 23 Februari 2025   11:35 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi by Canva

Tak lama, Angeline dan Anne pun ikut berdebat. Raina dan Rose memilih diam, tetapi mereka tetap enggan bekerja sama. Sedangkan Celina, yang paling pendiam, hanya menghela napas panjang.

Tibalah hari kedua mereka berada di mayapada. Keadaan mereka semakin memburuk. Mereka tak pernah bisa bekerja sama. Mereka saling mengandalkan satu sama lainnya. Kondisi air terjun dan sekitarnya tak banyak berubah, tetap kotor dan dipenuhi sampah.

Saat Rose membuang ranting, dia tersandung akar, jatuh ke sungai, dan hampir terbawa arus deras. Namun, dengan cekatan, Fairy menarik tangannya. Rose terselamatkan, tetapi gengsinya terlalu tinggi untuk berterima kasih. Fairy tampak kesal kepada saudaranya itu.

Sementara itu, Angelina dan Anne menemukan gua di balik air terjun. Mereka merasa penasaran dan  masuk ke dalam. Saat masuk ke bagian paling dalam, keduanya menemukan kristal berkilauan di sebuah ceruk dinding gua itu.

"Lihat! Ini pasti permata ajaib!" seru Anne. Namun, saat mereka menyentuhnya, tanah bergetar kencang. Beberapa stalaknit terjatuh dan hampir menimpa mereka. Untungnya mereka bisa menghindar.

"Siapa yang berani mengusik tempatku?" Suara yang sangat keras menggema dari dalam gua. Seorang raksasa bermata merah dan bertubuh legam keluar dari bagian terdalam gua tersebut.

"Kalian bidadari sombong! Tak pantas menyentuh kristal penjaga air terjun!" geramnya saat melihat kristal di tangan Angelina.

Raksasa itu bernama Guntur. Ia adalah penghuni hutan yang selama ini menjaga air terjun. Angelina dan Anne gemetar ketakutan. Raksasa itu menghunjamkan tangan besarnya, hampir menghantam mereka. Namun, sebelum terkena, Celina yang berada di luar gua segera melompat dan menarik tangan kedua saudaranya  keluar gua.

Melihat hal itu, Sang Raksasa segera mengejar para bidadari itu. Wajahnya tampak menahan murka.

"Kita harus bekerja sama, atau kita semua celaka!" Anastasia, yang melihat kejadian itu, segera memimpin saudari-saudarinya.

Mereka saling bertukar pandang, akhirnya sadar bahwa kini bukan waktunya bertengkar. Dengan kekuatan sihir mereka, Anastasia dan Raina membuat angin kencang untuk mengalihkan perhatian Guntur, sementara Rose dan Fairy menggunakan air dari danau untuk melumpuhkan langkahnya. Celina dan Angelina memanipulasi akar pohon untuk mengikat tubuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun