Usai memanen air hujan dengan cara menampung air dari talang --membuat aku kaget ketika sepupu bilang --air itu untuk menyiram tanaman  saja. Belum sampai sadar apa yang terjadi, sudah mendengar  sambutan lain
"Air hujan bagus untuk semua tanaman. Kalau ada sisa untuk cuci motor. Â Kalau masih juga punya sisa air hujan, untuk ember kecil -- ember sediaan menyiram BAB atau masukkan bak kloset".
Aku menunjukka sisa air hujan, lalu dia bilang:
"Sisa kalau masih ada, untuk menyiram teras. Tapi, sepertinya tidak usah kalau untuk teras dan motor"
Kami terdiam lalu terkekeh. Seperti ada keraguan.Â
"Air genting yang lewat talang pasti kotor".
Terbayang olehku, air sungai juga kotor. Hampir semua orang dengan bebas memanen air sungai untuk segala keperluan.Â
Pada umumnya, orang panen air di sungai. Bahkan tidak terpikir memanen air hujan. Padahal air hujan lebih bersih -- asal tahu cara memanen air hujan.Â
Air hujan tidak bersih karena polusi udara, atau tempat jatuhnya air kotor. Bisa juga kesalahan cara memanen air hujan. Seperti memanen air hujan yang jatuh ke genting dan ditampung melalui talang. Lalu air di alirkan ke ember atau drum.Â
Salahnya  di mana? Pernahkah terlihat oleh mata, tikus, burung, kucing, kecoa, cecak -- jalan-jalan di atas genting?Â