Mohon tunggu...
Naily Syafithri
Naily Syafithri Mohon Tunggu... Mahasiswa Sarjana Akuntansi

-Mahasiswa Sarjana Akuntansi -NIM 43223010046 -Fakultas Ekonomi dan Bisnis -Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB -Dosen : Apollo,Prof. Dr,,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

12 Oktober 2025   21:43 Diperbarui: 12 Oktober 2025   21:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nilai hidup lebih berharga daripada nilai pasar.

Inilah roh hermeneutik Dilthey: memulihkan hubungan antara pengetahuan dan kehidupan, antara angka dan makna, antara ekonomi dan kemanusiaan.

Penutup Akhir: Dari Hermeneutika ke Harapan

Jika Schleiermacher menafsir teks, Dilthey menafsir kehidupan; Heidegger menafsir keberadaan; dan Gadamer menafsir tradisi bahasa. Maka kini, tugas kita adalah menafsir akuntansi sebagai kehidupan itu sendiri. Teori akuntansi hermeneutik bukan sekadar kerangka filsafat; ia adalah seruan moral agar ilmu ekonomi tidak kehilangan jiwanya.
Ia mengingatkan bahwa di balik setiap angka selalu ada manusia dengan cerita, nilai, dan tanggung jawabnya.

Ketika akuntansi kembali dipahami sebagai bahasa kehidupan, ia tidak lagi menjadi sekadar alat kontrol, melainkan sarana memahami diri dan dunia.
Dan mungkin di sanalah, untuk pertama kalinya, kita benar-benar memahami:

"Angka bukan hanya tentang uang, tetapi tentang makna menjadi manusia."

19. Simpulan dan Saran: Menuju Akuntansi yang Memahami Kehidupan

A. Simpulan: Mengembalikan Jiwa dalam Angka

Setelah menelusuri pemikiran Wilhelm Dilthey dan mengaitkannya dengan dunia akuntansi, kita dapat menarik satu simpulan besar: akuntansi pada hakikatnya adalah ilmu tentang kehidupan, bukan sekadar ilmu tentang angka. Filsafat hermeneutik Dilthey menunjukkan bahwa pengetahuan manusia tidak pernah tunggal. Ada dua cara memahami dunia menjelaskan (erklren) dan memahami (verstehen). Selama ini, akuntansi lebih dekat dengan cara pertama: menjelaskan fenomena ekonomi secara empiris, kuantitatif, dan kausal. Namun, pendekatan itu hanya menangkap "kulit" realitas ekonomi. Di balik angka-angka dan laporan, ada dunia makna, nilai, dan pengalaman batin manusia dunia yang hanya bisa dijangkau melalui pemahaman hermeneutik.

Dari sudut pandang ini, akuntansi bukan lagi instrumen netral yang berdiri di luar kehidupan, melainkan bagian dari cara manusia mengekspresikan dirinya dalam dunia ekonomi. Laporan keuangan, jurnal, neraca, bahkan tanda tangan auditor adalah ekspresi (Ausdruck) dari kesadaran moral dan sosial manusia. Semua simbol itu menyimpan jejak kehidupan rasa takut, harapan, tanggung jawab, dan solidaritas. Dengan menempatkan akuntansi dalam horizon hermeneutik, kita memahami bahwa angka-angka tidak lahir dari ruang kosong. Mereka selalu berakar pada Lebenswelt dunia hidup manusia yang historis dan intersubjektif. Makna laba di perusahaan multinasional berbeda dengan makna laba di koperasi desa. Angka utang di laporan pemerintah berbeda dengan utang moral di hati warga. Semua perbedaan ini menunjukkan bahwa realitas akuntansi bersifat plural, dinamis, dan manusiawi.

Dari sisi epistemologis, teori akuntansi hermeneutik menegaskan bahwa pengetahuan tentang manusia tetap rasional, meski tidak bersifat universal. Rasionalitasnya terletak bukan pada hukum umum, melainkan pada koherensi makna yang lahir dari pengalaman hidup. Dengan demikian, penelitian akuntansi tidak harus selalu mencari korelasi statistik, tetapi dapat pula mencari kedalaman interpretasi: bagaimana pelaku ekonomi memaknai tanggung jawab, laba, dan keadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun