Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Adalah Buku yang Hidup

21 Februari 2024   12:11 Diperbarui: 21 Februari 2024   12:39 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita dengan Alloh subhanahu wata'ala... 

Cerahnya kampung halamanku tercinta, dok. pribadi
Cerahnya kampung halamanku tercinta, dok. pribadi

Begitulah manusia... 

Seperti sebuah buku yang penuh alenea... 

Ada yang menipu pembaca dengan covernya... 

Ada pula yang mengejutkan dengan isinya... 


Ada yang tampak indah cantik rupawan... 

Ada yang kusam jelek tak menarik dengan sampul yang berantakan... 

Sang pembaca pun tak jarang salah ambil keputusan... 

Tertipu dengan sampul yang dipampangkan... 

Pun isi buku seolah hanya direspon dari keadaan sampul yang seolah telah menggambarkan... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun