Mohon tunggu...
Nabila Ramadani Susanto
Nabila Ramadani Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Mahasiswa psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang. Pengalaman berharga saya dimulai ketika bekerja di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palopo, di mana saya mendapatkan wawasan yang mendalam tentang pendidikan inklusif. Saat ini, saya aktif sebagai asisten di Poli Jiwa Psikolog RSUD Sawerigading. Selain itu, saya juga memiliki keinginan dalam berbagi pengetahuan. Saya sering menghasilkan konten edukatif melalui tulisan dan video, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai psikologi dan topik terkait. Saya percaya bahwa pembelajaran adalah investasi terbaik, dan saya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam bidang ini. Terima kasih sudah membaca tulisan saya dan sehat selalu

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatkan Kepedulian terhadap Mental Health dengan Tidak Melakukan Self Diagnose

20 September 2022   15:42 Diperbarui: 10 Januari 2023   16:51 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut World Health Organization (WHO), (WHO, 2001) Mental Health adalah suatu keadaan atau kondisi sejahtera yang disadari manusia. Keadaan sejahtera tersebut meliputi sebuah kemampuan manusia dalam mengelola stress, tidak terhambat ataupun tetap produktif dalam beraktivitas, dan ikut serta berperan di komunitasnya. Mental Health ini sifatnya tidak bertahan di kondisi yang tetap, dengan kata lain ada begitu banyak pengaruh yang memungkinkan Mental Health seseorang dapat terganggu. Saat seseorang mendapat begitu banyak tuntutan lebih dari lingkungannya dan individu tersebut tidak dapat memenuhi hal itu, biasanya akan timbul emosi negative. Perasaan emosi negatif adalah perasaan yang wajar dialami seluruh manusia, namun hal itu tidak akan menjadi wajar jika berjalan dalam periode yang lama dan mengganggu aktivitas.

Bukan hanya itu, individu tersebut juga dapat mengalami depresi dan bisa menimbulkan penyakit mental yang lebih parah. Tindakan melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan pengetahuan seadanya dan sumber informasi yang belum tentu relevan, lalu mendiagnosis dirinya mengidap suatu penyakit merupakan sebuah tindakan yang dinamakan Self-Diagnose. Orang yang berobat atau melakukan konsultasi di ahli jiwa dianggap gila, dan masih banyak lagi kepercayaan-kepercayaan masyarakat yang perlu diperbaiki. Saat seseorang memiliki sakit fisik, awalnya masyarakat akan berusaha menanganinya sendiri, jika kondisinya masih terbilang wajar, seperti saat masyarakat merasa hanya butuh istirahat, namun saat istirahat tersebut ternyata tidak mempan, pastinya masyarakat akan menindak lanjuti dengan memercayakan kepada ahlinya, yaitu seseorang yang ahli di bidang kesehatan, baik itu seorang dokter ataupun perawat. Sama halnya dengan penyakit mental. Namun sayangnya, di kondisi mental, masih ada begitu banyak orang yang melakukan Self-Diagnose.

Artikel ini dapat membantu untuk mengedukasi masyarakat mengenai betapa pentingnya sebuah kepedulian terhadap Mental Health dan kesehatan fisik, dapat membantu menjawab keresahan yang terjadi di masyarakat, dan segala hal positif dapat terjadi. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi menganggap penyakit mental adalah sebuah hal yang tabu dan masyarakat satu sama lain dapat saling mengedukasi. Ada begitu banyak alasan untuk membahas pembahasan kali ini, mulai dari sebuah keterbatasan ilmu yang dimiliki masyarakat, kondisi mental yang penting dianggap tabu, dan masih banyak lagi. dan dengan hadirnya penelitian ini, pembaca akan mengetahui seberapa pentingnya kondisi mental yang baik tanpa melakukan tindakan Self-Diagnose.

Kajian Pustaka

A. Pengertian Mental Health

Di dalam buku Mental Health (Fakhriyani, 2019), Mental Health berkaitan dengan sebagian perihal. Awal, bagaimana seorang memikirkan, merasakan serta menempuh keseharian dalam kehidupan: Kedua, bagaimana seorang memandang diri sendiri serta orang lain; serta Ketiga, bagimana seorang mengevaluasi bermacam alternatif pemecahan serta bagaimana mengambil keputusan terhadap kondisi yang dialami (Yusuf, 2011). Mental Health merujuk pada kesehatan segala aspek pertumbuhan seorang, baik raga ataupun psikis. Mental Health pula meliputi upaya upaya dalam menanggulangi stress, ketidakmampuan dalam membiasakan diri, gimana berhubungan dengan orang lain, dan berkaitan dengan pengambilan keputusan.

Mental Health masing-masing orang berbeda serta hadapi dinamisasi dalam perkembangannya. Sebab pada hakitkatnya manusia dihadapkan pada keadaan dimana masyarakat wajib menyelesaikannya dengan bermacam- macam alternatif pemecahannya. Adakalanya, tidak sedikit orang yang pada waktu tertentu hadapi masalah- masalah Mental Health dalam kehidupannya. Bagi Daradjat, Mental Health ialah keharmonisan dalam kehidupan yang terwujud antara fungsi guna jiwa, keahlian mengalami problematika yang dialami, dan sanggup merasakan kebahagiaan serta keahlian dirinya secara positif (Daradjat, 1988).

Berikutnya dia menekankan kalau Mental Health merupakan keadaan dimana orang bebas dari indikasi indikasi kendala jiwa (neurose) serta dari indikasi penyakit jiwa (psychose). Bagi H.C.Witherington, kasus Mental Health menyangkut pengetahuan dan prinsip- prinsip yang ada lapangan psikologi, medis, psikiatri, hayati, sosoilogi, serta agama. Mental Health merupakan ilmu yang meliputi sistem tentang prinsip prinsip, peraturan peraturan dan prosedur- prosedur buat mempertinggi kesehatan ruhani.

Orang yang sehat mentalnya yakni orang yang dalam ruhani tau dalam hatinya senantiasa merasa tenang, nyaman, tenteram (Jalaluddin, 2015). Penafsiran yang lain tentang Mental Health, ialah terwujudnya keserasian yang sesungguh-sungguh antara fungi fungi kejiwaan serta terciptanya penyesuain diri antara manusia dengan dirinya sendiri serta lingkungannya berlandaskan keimanan serta ketaqwaan dan bertujuan buat menggapai hidup yang bermakna serta senang dunia serta akhirat  (Hasneli, 2014).

Dengan demikian, bisa disimpulkan kalau Mental Health merupakan sesuatu keadaan seorang yang membolehkan berkembangnya seluruh aspek pertumbuhan, baik raga, intelektual, serta emosional yang maksimal dan selaras dengan pertumbuhan orang lain, sehingga berikutnya sanggup berhubungan dengan area sekitarnya. Indikasi jiwa ataupun guna jiwa semacam benak, perasaan, keinginan, perilaku, anggapan, pemikiran serta kepercayaan hidup wajib silih berkoordinasi satu sama lain, sehingga timbul keharmonisan yang bebas dari seluruh perasaan ragu, gundah, risau serta konflik batin (pertentangan pada diri orang itu sendiri).

B. Karakteristik Mental Health

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun