Mohon tunggu...
Mutiara Amelia Sabrina
Mutiara Amelia Sabrina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pelajar

Ikhtiar adalah jalan ninjaku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Reason

21 Januari 2020   20:38 Diperbarui: 24 Januari 2020   18:19 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Eits.. dengerin gue dulu dong, lo liat cowok yang masih pake baju SMP."
Lagi lagi laki laki itu, sepertinya dia bukan hanya misterius tapi juga mulai terkenal karena banyak yang penasaran.

"Ya, kenapa? Gue tau.. gue tau! Cowok aneh dan sering disebut 'misterius' itu kan?

"Dari tadi dia liatin lo terus,dia naksir kali sama lo."
Kunto berkata dengan santainya, tapi kesantaian itu tidak terlihat diwajah Yuky. Pipinya merah seperti tomat, sepertinya aliran darahnya berhenti di pipinya saking terkejutnya. Mata Yuky berkedip dengan cepat ,mulutnya terbuka,terlihat sekali dia salah tingkah.

"Enak aja lo, ah udalah gue mau balik.."

Yuky cepat cepat pergi. Entah kenapa rasanya suhu di luar sekolah naik. Benar juga, sekarang langit sedang cerah cerahnya, Yuky berusaha untuk menenangkan diri. Tunggu, apa ini? Kenapa berdetak begitu kencang? Sepertinya karena tadi berjalan cepat untuk pergi menghindari Kunto, ia kembali.menenangkan diri, tapi bagaimana pun ia tidak dapat menutupi rasa terkejutnya.

Di tengah perjalanan pulangnya. Tiba tiba rintikan hujan tirun.membasahi rambut Yuky. Ia bary menyadari ternyata langit tidak begitu cerah. Jadi mengapa suhu badanya naik? Ayolah.. aku tidak semudah itu untuk tersipu. Terlebih dengan perkataan Kunto yang asal asalan, Yuky mencoba untuk menenangkan diri.


Lalu lama kelamaan hujan menjadi lebih besar dan lebih besar lagi, hujan lebat tiba tiba datang disaat Yuky tidak membawa payung atau pun jaket. Ia melongok ke sana ke sini mencari tempat berteduh, tapi bahkan pohon pun tidak ada.

"Ah.. sial!! Mana gue gak bawa payung lagi.."

Semuanya terasa amburadul, setelah salah tingkah karena terkejut soal apa yang dikatakan Kunto. Kini ia lebih salah tingkah karena hujan.

Yuky menjadi tertegun saat sesosok lelaki mendekatinya dari jauh dengan payung hitam layaknya seseorang yang ingin ziarah ke makam-- seperti itulah pikir Yuky, sepertinya halusinasi gilanya kembali datang.

Ia fikir, mungkin lelaki itu hanya ingin lewat, tapi kenapa arahnya lurus menuju Yuky? , Yuky sedikit mundur kebelakang. Ia mengawasi gerak gerik laki laki itu dengan cermat. Dan dalam sesaat laki laki itu berada tepat di depan Yuky, dengan payung yang disodorkan tepat didepan hidungnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun