Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rel Merindukan Kereta

20 Januari 2022   13:04 Diperbarui: 20 Januari 2022   13:35 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hamparan padang rerumputan
awan merengkuh tanah yang datar
menemani Rel sedang menunggu kereta mujur
Sebagai pijakan kaki tuk melaju

sudah beberapa masa kereta tak kunjung singgah
untuk sekedar bersua bahwa rel sangat merindukan sentuhannya

Besi baja antusias berjejeran
tak peduli panas dingin, ataupun dahaga hingga menggigil
akan selalu menanti meski tubuh harus tersengat sampai berkarat  

Kepulan awan pekat seakan jingkrak
menyelimuti hamparan penantian
rerumputan hanya bergoyang-goyang mengikuti embusan kehidupan

Angin timur bergerak ke barat
sampai selatan menuju utara
tetapi tak satu pun nampak tanda-tanda
bahwa Kereta lewat bersuara

Bila kapan pun lamanya
tetap takkan pernah berubah
kerinduan dan penantian kepada tambatan yang di cinta
karena sejatinya rel selalu menunggu dan merindu kepada kereta, apapun itu 

Musafar Ukba, 20 Januari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun