Selembar perjalanan Selebar harapan.Seputik kerinduan Sebaris hujan. Sebait pertemuan Seputih ketulusan.
Suara burung berkicau memanggilku, mengingatkan suaramu yang indah dan mempesona jiwaku, bulu matamu yang lentik tak terasa menjadi inspirasi jiwaku,
Puisi ini bentuk apresiasiku kepada ibuku dan setiap ibu didunia. selamat hari Ibu
Puisi ini menggambarkan tentang rindu. Bagaimana dia tumbuh, menyapa dan mewujud.
KemurahanNya selalu terbuka bagi keingkaran hati yang telah lelah, dan dengan rindu menghampiri penyesalan
Sesaat pagi setelah hujan; kerinduan masih bertahta setelah pertemuan kemarin, meski berusaha hujan menghalanginya.
Setelah beratus-ratus puisi tercipta, ternyata belum cukup bagi seorang kekasih.
Jika cinta terlanjur berkelindan, dalam keadaan apapun rindu selalu menuju ke sana.
Sejarah rindu yang terus berulang setelah sekian lama hanya bisa terpendam karena terserak oleh ruang dan waktu, namun hanya selalu untukmu
Baris senja melampaui semua pawang, semua peristiwa tertawan.
Kerinduan hati seorang pendosa kepada sang penciptanya
Saat melihat hujan dan mersakan hujan disitulah kerinduan masa lalu terkenang kembali
Masih puisi, dari kami literasi mata hati. Masih puisi, versi seorang peracik diksi.
Aku menulis puisi dan engkau melukis sunyi lalu kita berciuman bertukar keheningan melalui mulut yang bungkam
Engkau yang selalu mengunjungiku dalam tiap keheningan malam. Meniupkan hawa ketenangan dalam ubun-ubunku
Sebuah puisi tentang kerinduan pada yang telah pergi. Sisa-sisa indahnya memori, kurangkai menjadi bunga di hati
Aku MerinduPerjalanan panjang dan berliku untuk menggapai sebuah cita-cita
Sebuah puisi tentang kerinduan. Merindukanmu,seperti candu di ruang sendu.Keindahan yang tak jua usai pada kisah yang tak pernah selesai.
Sebuah puisi tentang kerinduan. Aku hanya ingin bersama dalam ruang dan waktu yang sama.
Cerpen sederhana mengenai kerinduan, kenangan, dan harapan terhadap mereka yang telah meninggal. Orang-orang terkasih yg selalu terukir di dalam hati.