Dua sahabat sahabat yang saling merindu ingin bertemu.
Bagi Seorang Pecinta Sejati, Demi rindu, maka jarak, waktu dan tempat akan bisa disiasati
Menyala dalam hatiku tanpa henti.Ku harap suatu hari nanti, kita kan bersama,
Aku slalu berdoa disepertiga malamAgar hati dan perasaan segera dipertemukan
Serasa ada nikmat yang datang, di malam nan semakin larut
usia makin menua, menunggu ajal dalam iman dan pasrah
Ternyata merindukan seseorang yang untuk menggapainya saja sudah tidak lagi bisa sungguh sangat menyakitkan yah
Hampa ingatan terperangkap, merindu dalam kelam malam. Puisi menjelma kata-kata, mengurai kerinduan yang tersembunyi.
Wahai jiwa yang mendamba surga, tuntunlah raga menuju singgasana suci
Biarkanlah bintang-bintang ini menjadi saksi, bahwa sabtu ini perlu merindu, bersama rinduku padamu yang kutuliskan dalam puisi.
Ada banyak episode yang ingin kuceritakan, antara kau dan aku, namun sepanjang hari ini merindu adalah satu-satunya jalan.
Puisi yang mengisahkan tentang purnama merindu dan malam yang sepi
Bukan berarti Yang terbangun shubuh itu sholat shubuh Mungkin, ia terbangun meneruskan benaknya Berjalan perlahan mengingat kenangan
Dan kini aku.. Mengerti mengapa dirimu.. Singgah sewaktu-waktu..
Rinduku akan dirimu sudah semakin dalam, namun kau juga tak mau mengerti.
Puisi akrostik tentang suasana dan perasaan di hari Minggu
Seperti rumput yang tumbuh subur karena mampu menyimpan air hujan, Kamu dengan air mata rindu selalu tumbuh dihati
Di tengah malam ibu merintih berdoa. Merindukan anaknya yang telah tiada
Malam itu,kala kesunyian menerpa dirimencoba memalingkan wajah pada sudut paras mumencari aroma khas pada kelopak matamu