Mohon tunggu...
Rilin M
Rilin M Mohon Tunggu... Freelancer -

Hanya seorang gadis yang menyukai seni dalam bentuk apapun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ilusi dan Kenyataan

6 Februari 2019   11:34 Diperbarui: 6 Februari 2019   12:20 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesak dada yang kurasakan kian hari makin terasa

Akibat dipenuhi banyak pemikiran yang tak pasti

Hanya bisa merenung sambil berpikir akan kenyataan hidup yang kujalani

Kegundahan demi kegundahan seakan sudah menjadi makanan sehari-hari

Hampir tak bisa kubedakan antara ekspetasi, harapan, dan juga kenyataan yang kujalani

Setiap hari selalu membangun dunia yang kuanggap indah

Seolah seakan selalu berusaha lari dari dunia yang sekarang kuhadapi

Dunia yang kuciptakan sendiri, akankah ini semua hanya sebuah ilusi?

Sebuah ilusi yang tercipta atas dasar keinginan dan harapan

Berusaha untuk mewujudkan keinginan tersebut

Sebuah keinginan sederhana, hanya ingin hidup dalam ketenangan

Namun semuanya terbentur pada kenyataan yang harus dihadapi

Tuntutan demi tuntutan harus bisa dijalani, hanya agar tetap bisa bertahan hidup

Bertahan dalam dunia yang sebenarnya singkat ini

Dunia yang nyata ini bagiku hanyalah sebuah ilusi

Karena sebanyak apapun keinginan dunia yang dikejar, tak akan pernah ada habisnya

Manusia seringkali terbuai pada ilusi dunia yang sifatnya sementara

Tidak akan ada habisnya jika semuanya dikejar

Kenyataan pada kehidupan sebenarnya setelah dunia ini berakhir justru yang dianggap sebagai ilusi

Karena tidak dapat dirasakan secara nyata

Aku yang selalu termenung dan berdiam diri

Hanya bisa meneruskan membangun duniaku sendiri

Tak ingin kuterpengaruh pada tuntutan-tuntutan dunia nyata yang tak ada habisnya

Karena hanya sebuah ketenangan yang ingin kudapatkan

Kadang diriku selalu bertanya, untuk siapa aku hidup?

Apabila terus melakukan sesuatu hanya untuk menyenangkan hati orang lain

Bukanlah ketenangan yang akan didapatkan

Hanya ada sebuah ilusi kebahagiaan dalam diri sendiri atas apa yang telah dilakukan untuk mendapat simpatik dari orang lain

Karena itu aku sering memilih untuk tidak mempedulikan kata-kata orang lain

Dan meneruskan membangun dunia yang dianggap banyak orang sebagai sebuah ilusi

Biarlah semuanya membicarakanku sesuai kehendak hati mereka

Karena bukan pujian dari orang lain yang aku harapkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun