Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Terpapar Covid-19, Episode 5, Terakhir

18 Agustus 2021   10:01 Diperbarui: 17 Agustus 2023   08:46 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umur manusia yang bisa sangat panjang itu disebut Harari sebagai masa depan manusia yang kelam dan muram.

Dengan orang orang berumur sangat panjang akan terjadi lagi potensi kelaparan, wabah dan peperangan. Jumlah orang terlalu banyak, sifat buruk manusia untuk saling mendominasi dan menginvasi akan menjadi pemicu peperangan. Yang artinya penderitaan. Itulah masa depan kelam itu.

Pada masa era Sapiens kuno, untuk mengatur dan mengendalikan sifat buruk manusia para pemimpin Sapiens menerbitkan aturan main, konstitusi, hukum dunia. Juga suatu keyakinan tentang harapan dan ancaman kehidupan setelah kematian. Harari menyebutnya sebagai keyakinan fiksional. Dan itu ada hasilnya, dunia lebih tertib.

Dalam era animisme pengatur kehidupan terdiri dari banyak penguasa. Seperti dewi Sri, dewa Matahari, Zeus, dewa Api dan sebagainya.

Pada masa agama Monotheisme, pengatur dan penguasa alam raya adalah tunggal, yaitu Yang Maha Kuasa.

Dengan adanya keyakinan harapan dan pembalasan di kehidupan setelah kematian manusia mengendalikan sifat sifat buruk yang bersemayam pada diri setiap individu.

Bagaimana kalau nantinya manusia hanya yakin kepada ilmu dan teknologi saja. Itu yang mengkhawatirkan. Bisa menyebabkan era kelam dan menakutkan bagi umat manusia.

Ulasan penuh percaya diri Harari dan bukunya yang terbit tahun 2015 itu kini menghadapi tantangan. Thesisnya bisa saja gugur.

Akhir tahun 2019, pandemi covid menjalar keseluruh dunia. Sampai hari ini hampir 2 tahun Sapiens yang sangat cerdas ini belum mampu mengatasi wabah ini sepenuhnya. Kematian telah empat juta lebih merenggut jiwa manusia.

Tantangan lain yang kurang diulas Harari adalah tentang perubahan iklim, pemanasan global. Bagaimana bila global warming ini menyebabkan gugusan es di kutub Utara dan kutub selatan serempak mencair. Itu akan menjadi bencana global, disaster ratusan kali lebih dahsyat dibanding banjir nabi Nuh. Manusia musnah... Inilah saya kira tantangan terbesar bagi manusia cerdas Sapiens abad ini. Bagaimana mengatasi fenomena global warming.

Ah, sedikit gegetun. Malam ini saya merasa ruwet dan hilang arah memikirkan buku Harari. Semestinya saya tidak perlu membaca itu. Kalau pun toh membacanya tak usah dipikir jauh jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun