Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Terpapar Covid-19, Episode 5, Terakhir

18 Agustus 2021   10:01 Diperbarui: 17 Agustus 2023   08:46 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini relatif tidak ada lagi perang perang besar yang berkobar. Hanya beberapa konflik lokal yang tidak melibatkan sebagian besar negara negara di dunia.

Kenapa dewasa ini perang besar tidak terjadi? Karena banyak negara telah memiliki senjata adidaya. Senjata pemusnah. Dengan hanya memencet tombol merah, seluruh dunia bisa hancur.

Dengan kepemilikan senjata pemusnah yang merata, para pemimpin negara adi kuasa tidak ada yang berani memulai perang besar. Mereka mengendalikan diri. Boleh saling menggertak, ancam mengancam namun pada akhirnya akan terjadi negosiasi. Untuk berkompromi, berusaha bagaimana menghindari perang. Mereka tidak mau saling memusnahkan.

Dalam tiga dasa warsa terakhir ini, Sapiens telah mencapai kemajuan dan peradaban luar biasa. Pendaratan di Bulan dan Mars, upaya membangun Matahari buatan dan berbagai capaian capaian hebat lainnya.

Salah satu yang sedang diupayakan Sapiens dengan kesadaran ataupun ketidak sengajaan adalah untuk menuju keabadian, menghindari kematian. Sapiens sebagai makhluk cerdas dan arif meneliti rahasia, mengapa suatu nyawa bisa hilang dan tubuh mati.

Apakah benar bahwa buah terlarang Khuldi adalah sumber ilmu dan pengetahuan. Siti Hawa dan Adam yang telah makan buah itu kini memiliki keturunan homo Sapiens yang cerdas dan tengah mengembangkan diri menuju hal tanpa batas. Kini Sapiens meneliti dan ingin menguak rahasia kematian.

Harari mengatakan, kematian adalah masalah teknis. Yakni jantung yang berhenti berdetak.

Para ilmuwan dalam penelitian sampai saat ini belum bisa menemukan keberadaan Roh pada tubuh manusia. Sehingga menyimpulkan, bahwa kematian bukan karena Roh yang meninggalkan badan, karena keberadaannya masih berupa misteri. Namun kematian adalah persoalan biologis teknis, jantung yang berhenti berdetak.

Bagaimana supaya jantung tidak berhenti berdetak. Riset dan pengembangan ilmu kesehatan, kedokteran, biologi, gizi dsb telah menghadirkan cara cara dan metode agar jantung tetap bisa terus bekerja. Jantung tidak hanya berdetak 100 tahun, tapi mungkin bisa  bekerja selama 200 tahun atau lebih.

Kita sekarang mengenal cara cara itu. Asupan gizi yang tepat, penyuntikan stemcell, penggugahan sel punca, Reiki, Brain Wash, Yoga, Meditasi dan juga ketersediaan berbagai suplemen dan obat obatan.

Harari meyakini bahwa 20 sampai 50 tahun dari sekarang, manusia diberi peluang bisa hidup sampai usia 150 tahun, bahkan mungkin 200 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun