Mohon tunggu...
Bowo
Bowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyendiri

Sendiri saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Geliat Malam

15 April 2021   22:19 Diperbarui: 15 April 2021   22:32 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pramusaji mengedarkan alkohol dari meja ke meja. Menanyakan keinginan tamu yang lain lagi. Satu pergi, sepuluh datang lagi.

Penjaga kekar berdiri garang. Mata lantang menjaga orang-orang yang tidak ingin ikut aturan. Aturan kelab dansa yang ingar-bingar, dari dentuman musik yang berbinar.

Nanarnya kupu-kupu malam, menjalang bergerilya dari satu pria ke lain pria. Mencegat dari satu deru knalpot ke deru yang lain. Celungap berdebur mengisi lambung kosong, menginjak harga diri yang sudah mati.

Geliat malam, ada atau tidak virus menakutkan, itulah geliat kehidupan pengisi pendaringan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun