Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lusuh dan Kuyup

8 November 2023   15:28 Diperbarui: 8 November 2023   15:34 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd


Jasad  ini lusuh dan kuyup
Ada resah gelisah mengendap di dada
Semenjak dari hiu menatap rembulan
Ada janji yang belum sempat ditunaikan
Merayap dengan kepala di atas lembah dan noda

Dari timur matahari terus mendaki nasib
Telah melewati pohon- pohon kematian
Aroma  bunga tujuh rupa menusuk jiwa
Menampar dari segala arah , lalu kabur
dibawa udara yang terbakar


Bintang -bintang mulai dibalut kabut
Burung - burung pembawa tanda
Bersorak dari pucuk ke pucuk
Ada mata menguap bandang
Ada wajah  dibakar matahari


Jasad  lusuh, jiwa mengharu biru
Duduk berpangku nasib dalam buaian
Melihat cermin memantul kisah
Merenda hari penuh sesal


Batang usia semakin tinggi
Dipeluk angin barat pulang ke sarang
Desas- desus berkembang dalam jiwa
Hidup sudah diambang batas



Lhokseumawe,  November 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun