Aku teringat sebelumnya aku tertabrak mobil karena berlari sambil menangis melihat Faiz berjalan dengan Ayu. Wanita bejat disekolahku. Rasanya aku ingin menangis lagi. Kusapukan pandanganku ke seluruh kamar rumah sakit ini kulihat ada hasan yang sedang tidur ya Allah aku rindu banget sama hasan lalu aku melihat sosok yg sedang sholat di ranjangku tapi dia membelakangiku. Apa itu Faiz?.
        "Faiz".aku memanggilnya padahal aku tau dia sedang sholat. dan dia langsung mempercepat sholatnya.
        Ternyata benar itu Faiz, dia menghampiriku dengan wajah yg sudah menangis. "Aisyah kamu sudah sadar?".katanya sambil terisak menatapku, aku mengangguk. Lalu aku mencoba bangun tapi tubuhku terasa lemah."jangan dipaksa kalau belum kuat".faiz membantuku duduk.
        Aku bingung dengan sifat Faiz yg berubah, jujur sebenarnya aku masih marah dan kecewa pada faiz, tapi perubahan sikapnya padaku yang membuatku sangat penasaran, kulihat jam dinding sudah jam 7 pagi."kamu tadi sholat shubuh?". Bodohnya aku yang masih memikirkan sholatnya padahal aku masih marah tapi lagi lagi aku masih penasaran dengan sikapnya dan ada sedikit khawatir kalau dia lalai juga.
        Faiz menggeleng."nggak aku sholat shubuh tadi jam 4 di masjid sini berjamaah lagi" dia tersenyum bangga".yang barusan tadi sholat dhuha kok".nada bicaranya juga lembut. Alhamdulillah ternyata Faiz tidak lalai lagi.
        Lalu kita sejenak saling diam aku melihat hasan yang masih pulas aku kangen banget sama dia tapi Faiz membuatku lebih heran dia hanya menatapku dengan senyum paling mekar sepanjang hidupnya, diam tanpa bicara apapun membuatku makin bingung plus bahagia sih sebenernya.
        Aku memegangi perut rasanya aku kelaparan."aku lapar, apa boleh aku makan roti yang disana".dimeja kulihat ada roti yg terbuka dan sudah termakan setengah.
        Namun dia menggeleng."tidak itu punyaku"aku kecewa kupikir-"tapi bagaimana kalau aku belikan kamu makan?"aku malah terkejut, sudah berubah berapa derajat saudaraku ini.
        "Emang boleh?". Aku tak yakin. Dia malah tertawa"boleh donk,ayo mau request apa?" aku berpikir sebentar" Kalau gitu aku mau bakso aja deh he he he" dia memberiku hormat seperti tentara." siap tuan putri" dia berlalu, aku tertawa dibuatnya. Oh iya, apa Abi tau kalau aku sudah sadar ya?.
                                        *****************************
        Satu minggu berlalu. Aku sudah boleh pulang. selama itu pula aku merasakan kebahagiaan yang selalu ku impikan. sebabnya adalah faiz telah berubah. Dia sangat perhatian denganku. bahagia deh pokoknya.