Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #070] Jangan Percaya Kata Guru

14 Agustus 2021   06:51 Diperbarui: 20 Agustus 2021   13:29 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anak-anak, begini. Percaya pada Tuhan itu seumpama seorang anak diajak bapaknya mengail ikan di sungai. Kata bapaknya, 'Di sini banyak ikan', sambil  menunjuk pada satu lubuk keruh." 

Guru Gayus menarik nafas sejenak. Anak-anak ikut tarik nafas juga.

"Nah," lanjutnya,  "ada anak yang langsung percaya perkataan bapaknya. Meski dia tak melihat ada ikan. Ada pula yang baru percaya, setelah melihat ayahnya berhasil mengail ikan dari lubuk itu."  

"Jadi, anak-anak," Guru Gayus  menutup, "ada yang percaya hanya dengan mendengar. Ada pula yang percaya setelah mendengar dan melihat seperti Tomas. Berbahagialah kamu yang percaya walau tak melihat. Mengerti?"

"Mengerti, Gurunami." Anak-anak menyahut serentak, walau mereka tak yakin benar-benar mengerti.  Tapi wajah Guru Gayus terlihat puas.

Guru Gayus pamit dan kembali lagi ke kedai Ama Rosmeri. Dia ingat, kopinya masih tersisa setengah gelas. 

"Tapi anak-anak, kalau dalam ilmu-pengetahuan, kalian harus seperti Tomas," kata Guru Harbangan setelah Guru Gayus beranjak ke luar ruangan. 

Sinar muka murid-murid kelas lima menunjukkan rasa bingung lagi. Tak terkecuali Poltak.

 "Kalian tak boleh percaya begitu saja pada apa apa yang Pak Guru ajarkan," lanjutnya.

"Poltak! Percayakah kau akan Tuhan?"

"Aku percaya, Gurunami."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun